Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

PANTAUAN UDARA GUNUNG SLAMET

Dilihat 337 kali
PANTAUAN UDARA GUNUNG SLAMET

Foto : PANTAUAN UDARA GUNUNG SLAMET ()

Pemalang (1/1)_Kepala BNPB melakukan pantauan udara dengan Helikopter bersama Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB,Ir.Dody Ruswandi,MSCE, Deputi Penanganan Darurat, Ir.Tri Budiarto,M.Si,Direktur Tanggap Darurat, Drs.Junjungan Tambunan,ME serta Kalakhar BPBD Provinsi Jateng,Sarwa Pramana,SH,M.Si. Menghadapi naiknya status Gunung Api Slamet dari waspada (level II) menjadi Siaga (level III) pada 30 April 2014,pukul 10.00 wib. Dari pantauan udara, Gunung Slamet tampak mengeluarkan abu kecil, gunung terlihat jelas karena sekeliling gunung tidak tertutup awan, dan cuaca cerah berawan. Heli mendarat di lapangan terbuka daerah Kebupaten Pemalang, Kecamatan Pulosari. Disambut masyarakat sekitar, Kepala BNPB menyapa warga, menanyakan kesiapan warga jika Gunung Slamet meletus. Warga pun antusias menjawab sudah mengerti harus mengungsi kemana. Syamsul Maarif mengingatkan agar warga tidak perlu khawatir atau panik, hanya mematuhi instruksi dari pemerintah jika harus mengungsi. Kemudian, rombongan langsung menuju ke pos pengamatan Gunung Api Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari,Kabupaten Pemalang. Petugas pemantau mengatakan jika Gunung Slamet meletus, karakter letusannya adalah letusan abu yang disertai lontaran batu/batu pijar,kadang-kadang mengeluarkan lava pijar. Letusannya berlangsung beberapa hari,pada keadaan luar biasa mencapai beberapa minggu. Secara administratif Gunung Slamet terletak di Kabupaten Pemalang, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Banyumas. Kepala BNPB di Posko Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang bersama Bupati Pemalang, BPBD Provinsi, BPBD Kabupaten, Danrem, Kapolres, Basarnas dan unsur lainnya melakukan koordinasi rencana kontinjensi erupsi Gunung Slamet. Antisipasi dan kesiapsiagaan dilakukan untuk mengatisipasi kemungkinan terburuk dari Gunung Slamet. Syamsul Maarif berpesan, keselamatan jiwa adalah unsur utama. "Data penduduk yang harus diungsikan agar tidak ada korban jiwa, dan evakuasi ke tempat yang lebih aman" ucapnya.
Penulis


BAGIKAN