Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Orientasi CPNS BNPB

Dilihat 361 kali
Orientasi CPNS BNPB

Foto : Orientasi CPNS BNPB ()

Banjarnegara-(25/5) Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengadakan orientasi CPNS Tahun 2014 di kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 24 Mei s/d 27 Mei 2015.  Setelah melalui serangkaian tahapan tes untuk seleksi penerimaan CPNS, kini CPNS BNPB memasuki masa orientasi. 
Dalam sambutannya kepala Biro Umum, Rustian, S.Si, Apt, M.Kes menuturkan masa Orientasi CPNS ini penting untuk dilaksanakan sebagai proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi. Diharapkan dapat membangun integritas moral, kejujuran, serta karakter kepribadian yang unggul. Hal itu penting untuk memperkuat nasionalisme, serta potensi bidang terutama yang berkaitan dengan penanggulangan Bencana. Selain itu untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan etos kerja perlu kiranya para CPNS mengetahui secara langsung lokasi bencana. Pada kegiatan ini kita akan meninjau secara langsung ke lokasi tanah longsor di Dusun Jemblungan, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara,  dan menara peringatan dini Kawah Timbang.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Banjarnegara Catur Subandrio mengatakan,70 persen wilayah di kabupaten Banjarnegara rawan tanah longsor. bencana tanah longsor telah melanda 10 kecamatan di Banjarnegara."Wilayah rawan longsor tersebut berada di daerah pegunungan, antara lain Batur, Karangkobar, Pagentan, dan Banjarmangu agar tetap waspada," katanya. Berdasarkan data BPBD, peristiwa tanah longsor meningkat sejak 2006, seiring dengan maraknyaillegal logging. Tercatat pada 2007 terdapat sebanyak 57 kasus longsor. Pada 2008 menjadi 76, tahun berikutnya 126, dan pada 2010 hingga 200 kasus longsor.
Kemudian acara dilanjutkan dengan paparan Penanggulangan Bencana di Kab. Banjarnegara yang dibawakan oleh Andri, Staf BPBD Kab Banjarnegara, dalam paparannya menuturkan, daerah Banjarnegara merupakan daerah yang rawan longsor kini dengan adanya peta bencana, masyarakat yang bermukim di wilayah yang menjadi area rawan bencana bisa menjadi lebih waspada. Terutama mereka yang bermukim di lereng-lereng yang rawan akan longsor. (Rsp)

.

Penulis


BAGIKAN