Meski Surut, Begini Risiko Bahaya Banjir Kabupaten Banggai
21 Mar 2022 05:54 WIB
Foto : (BPBD Provinsi Sulawesi Tengah)
JAKARTA – Banjir yang terjadi di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, telah surut. Pusdalops BNPB melaporkan hal tersebut pada Senin pagi (21/3), pukul 05.30 WIB. Saat ini warga disibukkan dengan aktivitas pembersihan material lumpur yang terbawa banjir.
Peristiwa yang dialami warga pada Minggu pagi (20/3), pukul 05.00 WIB, terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah Desa Kilongan Permai, Kecamatan Luwuk Utara, Banggai. Melihat analisis inaRISK, sebanyak 19 kecamatan di kabupaten ini yang memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Salah satunya Kecamatan Luwuk Utara.
Namun demikian, dilihat cakupan luas wilayah dengan potensi tersebut tidak seluas dibandingkan kecamatan yang lain. Luas wilayah dengan potensi bahaya tersebut sebesar 13 hektar. Luas potensi bahaya banjir jauh lebih besar dibandingkan di Kecamatan Toili, seluas 13.792 hektar. Total luas bahaya pada kabupaten ini mencapai 81.632 hektar.
Tak hanya banjir, wilayah Kecamatan Luwuk Utara juga memiliki potensi bahaya hidrometeorologi basah lainnya, yaitu banjir bandang dan tanah longsor. Hal tersebut seperti dialami warga saat longsor melanda wilayah Desa Salodik pada pertengahan Juli 2021 lalu.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat jumlah warga Kilongan Permai yang terdampak sebanyak 5 KK atau 25 jiwa.
Meskipun banjir di wilayah Banggai ini sudah surut, warga diharapkan tetap waspada dan siap siaga. Prakiraan cuaca pada hari ini hingga esok (22/3), wilayah Luwuk Utara dan sekitar masih berpeluang hujan ringan hingga hujan petir. Belajar dari banjir yang berlangsung di wilayah ini, tinggi muka air 20 - 100 cm, warga diimbau berhati-hati apabila melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB