Memasuki Masa Transisi Sulsel, Pemerintah Daerah Terus Ajak Masyarakat Adaptasi Kebiasaan Baru
10 Jun 2020 21:00 WIB
Foto : Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (HUMAS BNPB)
JAKARTA – Beberapa wilayah administrasi di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) berada pada zona penyebaran COVID-19 yang berbeda. Lima wilayah di tingkat kabupaten dan Kota di antaranya telah dikategorikan sebagai zona kuning.
Kelima wilayah yang berada di zona kuning tersebut yaitu Barru, Kepulauan Selayar, Tana Toraja, Bulukumba dan Kota Palopo. Dengan ditetapkannya wilayah ke zona kuning, kelima wilayah tersebut dapat mempersiapkan pelaksanaan aktivitas masyarakat aman COVID-19 dan produktif. Menyikapi perkembangan situasi ini, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengajak semua pihak untuk beradaptasi kebiasaan baru.
“Inilah yang kita coba dorong. Kita akan bersama-sama teman-teman di kabupaten-kota untuk membuat sebuah peraturan atau aturan-aturan yang dapat membuat masyarakat lebih disiplin, lebih sadar terutama dalam penerapan protokol kesehatan,” ujar Gubernur Nurdin melalui sambungan virtual pada Rabu (10/5)
Ia berpesan bahwa pandemi COVID-19 ini merupakan ancaman bagi kita semua. “Kita belum punya vaksin dan obat dan jangan mudah kita terprovokasi dari orang-orang yang tak bertanggung jawab,” katanya.
Menyikapi berita hoaks di tengah penanganan COVID-19 ini, Gubernur mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi. Ia telah meminta pihak berwenang untuk mengusut permasalahan ini.
Hoaks dapat membuat masyarakat bimbang. Menurutnya, Kota Makassar dan wilayah lain di Sulawesi Selatan sudah sangat ketat menjaga diri.
“Belakang ini ada isu yang tidak bertanggung jawab, seolah Covid ini sebuah skenario untuk memperkaya rumah sakit dan dokter,” ujarnya.
Hoaks sangat mengganggu upaya untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.
“Kami tidak menyerah dan tetap optimis untuk mengedukasi masyarakat,” ucapnya.
Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah daerah setempat untuk menghentikan penyebaran virus SARS-CoV-2 di Sulawesi Selatan. Selain edukasi terus menerus kepada masyarakat, pemerintah daerah melakukan secara aktif contact tracing untuk menemukan orang-orang yang menularkan, termasuk orang tanpa gejala (OTG) dan orang dalam pemantauan (ODP).
“Kami melakukan tes PCR maupun rapid test. Kami sungguh bersyukur mampu meningkatkan di kabupaten-kota dari 350 specimen per hari menjadi 800 per hari,” ucarnya.
Hingga kemarin, Selasa (9/5), kasus konfirmasi positif COVID-19 di Provinsi Sulawesi Selatan berjumlah 2.194. Terdapat penambahan kasus sebanyak 180 kasus dari satu hari sebelumnya.
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional