Foto : Komunikasi Bencana Yang Efektif dalam Penanggulangan Bencana ()
Bukittinggi (25/5) Komunikasi bencana yang efektif dalam penanggulangan bencana adalah komunikasi yang dilakukan tidak hanya saat tanggap darurat tetapi juga pada saat pra bencana atau kesiapsiagaan dan setelah bencana atau masa rehabilitasi dan rekontruksi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kasubbid.Media Cetak Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB I Gusti Ayu Arlita, M.Si dalam Pelatihan Komunikasi untuk Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat yang diadakan oleh AIFDR bekerjasama dengan Pusdalop PB dan BPBD Provinsi Sumatera Barat .” Dalam UU no.24 tahun 2007, penanganan bencana merupakan tanggung jawab BNPB dan juga BPBD dan membutuhkan kordinasi dan penanganan yang cepat, tepat, efektif, efisien, terpadu dan akuntabel agar korban jiwa, kerusakan dan kerugian harta benda dapat diminimalisir, cara efektif adalah penyebaran informasi dan itu merupakan bagian dari komunikasi,” paparnya. Ia menambahkan bahwa komunikasi yang dijalankan bisa dalam berbagai bentuk seperti pendirian media center dalam masa tanggap darurat, jumpa pers dalam masa tanggap darurat atau jumpa pers rutin untuk menjelaskan kebijakan penanggulangan bencana, sosialisasi bencana ke masyarakat bahkan ke level sekolah dasar, Penggunaan media tradisional untuk masyarakat yang belum melek IT bahkan peningkatan kearifan lokal yang ada didaerah-daerah.
Sementara itu, Kasubdit.Peringatan Dini Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Anas Luthfi menyatakan bahwa kita harus menciptakan sistem informasi yang mudah diakses, dimengerti dan disebarluaskan dan informasi tersebut harus akurat, Tepat waktu,dapat dipercaya dan mudah dikomunikasikan. “Untuk di Deputi pencegahan dan Kesiapsiagaan, kita melakukan Gladi Untuk menguji tingkat kesiapsiagaan, perlu dilakukan uji lapangan berupa gladi atau simulasi. Gladi atau Simulasi harus dilakukan secara berkala, agar masyarakat dapat membiasakan diri, “ujar Anas.
Kegiatan pelatihan Komunikasi untuk Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat dilakukan pada tanggal 25-28 Mei 2015 di Bukitinggi, Sumatera Barat dengan pembicara dari Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Pusat data, Informasi dan Humas, Deputi Penanganan Darurat serta BPBD Provinsi Sumatera Barat. Tujuan Pelatihan ini adalah untuk Meningkatkan kemampuan BPBD dan Pusdalops-PB dalam mengolah data dan menganalisis informasi untuk kesiapsiagaan, meningkatkan kemampuan BPBD dan Pusdalops-PB dalam mengelola komunikasi untuk tanggap darurat dan memperkuat pemahaman BPBD dan Pusdalops-PB mengenai sistem komunikasi bencana yang efektif di kawasan.