JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkomitmen dalam Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip (GNSTA) di lingkungan kerja. Hal tersebut ditandai dengan acara pencanangan GNSTA oleh Kepala BNPB Doni Monardo di Graha BNPB, Jakarta, pada Selasa (6/10).
Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa yang dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah. Arsip tidak hanya dipandang sebagai catatan, melainkan bagian tidak terpisahkan dari manajemen organisasi karena pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya akan mempengaruhi kinerja organisasi.
“Arsip juga sebagai penyelamat aset sehingga memberikan dukungan kelancaran pada keseluruhan proses manajemen organisasi,” ujar Sekretaris Utama BNPB Harmensyah dalam pesan pembuka, Selasa (6/10).
Ia menyampaikan, melalui penyelenggaraan tertib arsip akan mampu mendukung program reformasi birokrasi sehingga arsip selanjutnya dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan dari top management.
“Pada akhirnya ini akan menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BNPB Doni Monardo menyampaikan bahwa arsip ini merupakan memori yang mengandung bukti sejarah, bahkan untuk mendidik generasi yang akan datang untuk melihat sejauh mana keberhasilan, kegagalan pertumbuhan dan kejayaan di masa sebelum mereka.
Ia mencontohkan melalui arsip nasional Belanda, kita dapat belajar mengenai sejarah masa lalu dampak wabah flu Spanyol di Tanah Air pada 1918. Banyak catatan sejarah saat itu yang dapat digunakan sebagai pembelajaran pada penanganan Covid-19 kini. Di samping itu, melalui arsip nasional itu, masyarakat dapat mempelajari bahwa bencana merupakan peristiwa berulang, seperti kejadian gempa bumi dan tsunami.
Lanjutnya,”Saya merasa bangga atas prestasi yang telah dicapai oleh BNPB dengan predikat memuaskan yang diberikan ANRI,” ujar Doni mengenai pencapaian terkait arsip kebencanaan.
Di sisi lain, Plt. Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) M. Taufik menyampaikan penghargaan dan apresiasi langkah BNPB dalam kearsipan, khususnya dalam konteks kebencanaan.
Saat sambutan, Taufik menyampaikan bahwa arsip ini sebagai bagian dari business process suatu organisasi, yang nantinya arsip dapat menjadi pengetahuan dan legacy atau warisan yang dapat bermanfaat terhadap peradaban yang lebih baik di kemudian hari.
Komitmen tersebut ditandai dengan beberapa rangkaian, seperti pembacaan komitmen GNSTA, penandatanganan piagam pencanganan GNSTA, penyerahan arsip statis serta pembacaan penghargaan unit kerja pengolah arsip dan arsiparis terbaik.
ANRI melalui Peraturan Kepala ANRI Nomor 7 Tahun 2017 telah meluncurkan GNSTA yang bertujuan untuk peningkatan kesadaran lembaga negara dan penyelenggara pemerintah daerah dalam mewujudkan tujuan penyelenggaraan kearsipan melalui aspek kebijakan, organisasi, sumber daya kearsipan, prasarana dan sarana, pengelolaan arsip serta pendanaan kearsipan.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB