Foto : KOLOMBIA INGIN TERAPKAN TMC DALAM PENANGGULANGAN BENCANA ()
Sentul, (8/5) Mr. Luis
Alfonso direktur Perencanaan dan lingkungan beserta rombongan dari Kolombia berkunjung
ke gd. Ina DRTG, BNPB, dalam kunjungan tersebut delegasi dari Departemen
Penanganan Bencana Kolombia bermaksud ingin bekerjasama dengan BNPB dalam
penanggulangan bencana. Pada Pertemuan tersebut, dikemukakan oleh Deputi
Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Dody Ruswandi, “Indonesia merupakan negara
yang rawan bencana karena terletak dalam “ring of fire” intensitas bencana di
Indonesia tiap tahunnya terus meningkat. Oleh karena penyampaian informasi
kepada masyarakat harus
tepat. Ini sangat penting sehingga mereka harus mamatuhi layanan peringatan dan
mengetahui bagaimana mereka harus bereaksi. Program pendidikan dan
kesiapsiagaan memainkan peranan penting di sini. Juga penting bahwa rencana
penanganan bencana dapat dilaksanakan secara tepat, serta sudah dilakukan
dengan baik dan sudah teruji. Masyarakat harus mendapat informasi selengkapnya
tentang pilihan-pilihan untuk perilaku yang aman, ketersediaan rute
penyelamatan diri, dan cara terbaik untuk menghindari kerusakan dan kehilangan
harta benda. Terkait dengan point ini, pemerintah telah berulang kali
melaksanakan program-program pendidikan dan penyuluhan serta kesiapsiagaan
menghadapi bencana alam dalam bentuk simulasi penyelamatan diri. Program ini melibatkan
masyarakat terutama yang berdomisili di sekitar kawasan rawan bencana alam baik
di kawasan pesisir dan pantai maupun di darat. Oleh karena itu
perlu kiranya penanganan bencana yang efektif agar dapat meminimalisir kerugian
akibat terjadinya bencana” ujar Dodi.
Pada
pertemuan tersebut, Luis Alfonso menuturkan, “ingin belajar banyak dari Penanggulangan
bencana yang dilakukan BNPB, dengan kompleksitas terjadinya bencana, tentunya
penanganan bencana yang efektif akan memerlukan perangkat teknologi dalam
penanggulangan bencana. Saya pernah dengar Indonesia pernah menerapkan
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), di Kolombia sering terjadi bencana banjir dan
longsor, saya rasa kami ingin mengetahui tentang TMC dan mungkin akan menerapkan
teknologi modifikasi cuaca seperti yang dilakukan Indonesia untuk mengurangi
terjadinya bencana banjir dan longsor. Saya ingin belajar banyak dalam
penggunaan TMC ini, ujar Luis.
Dr.
Agus selaku kepala Bidang data, menjelaskan” teknologi modifikasi cuaca memerlukan
kerjasama dengan berbagai pihak, diantaranya BMKG, BPPT, dan TNI AU. Dengan
penggunaan Teknologi modifikasi cuaca, dapat mengurangi intensitas curah hujan
dan membuat titik hujan di beberapa titik wilayah yang diinginkan. Sebelumnya
Teknologi Modifikasi Cuaca pernah digunakan pada penanggulangan bencana asap di
Riau dan penanganan bencana banjir di Ibukota Jakarta. Teknologi Modifikasi
Cuaca sangat bermanfaat untuk penanganan bencana kekeringan maupun banjir
dengan mengatur intensitas curah hujan, ujar Agus.