Kolaborasi BNPB dan Pemerintah DKI Jakarta Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Dampak La Nina
18 Nov 2021 16:25 WIB
Foto : Pemerintah DKI Jakarta melaksanakan kegiatan gladi posko dan lapangan di Gedung Pola Balaikota DKI Jakarta, pada Rabu (17/11), pukul 13.00 WIB. (Direktorat Kesiapsiagaan)
JAKARTA - Menindaklanjuti arahan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terhadap kesiapsiagaan seluruh elemen dalam menghadapi potensi bencana yang di picu oleh adanya fenomena La Nina, Pemerintah DKI Jakarta melaksanakan kegiatan gladi posko dan lapang di Gedung Pola Balaikota DKI Jakarta, pada Rabu (17/11), pukul 13.00 WIB.
Kegiatan gladi posko dan lapangan dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dan dihadiri oleh Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan, Panglima Kodam Jaya, Direktur Kesiapsiagaan BNPB, BMKG, Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya, BPBD DKI Jakarta dan dinas terkait lain.
Pelaksanaan gladi posko dan lapang dilaksanakan secara hybrid pada 5 wilayah kota yaitu Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara. Bentuk kegiatan gladi posko dilaksanakan pada tingkat provinsi, kota administrasi dan kecamatan, sedangkan gladi lapang pada tingkatan kelurahan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dalam sambutan menyampaikan bahwa pelaksanaan gladi ini merupakan salah satu langkah yang dilakukan Pemerintah DKI Jakarta sebagai bentuk bukti nyata pemerintah terhadap kesiapsiagaan penanggulangan bencana banjir di DKI Jakarta serta meningkatkan sinergitas antara pemerintah pusat, daerah dan dinas terkait dalam menghadapi skenario terburuk di musim hujan pada masa pandemi Covid-19 di ibukota.
"Tiga hal yang harus diprioritaskan dalam penanggulangan bencana yaitu kesiagaan, tanggap, dan galang," ucap Riza.
Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta dalam mengantisipasi banjir di antaranya pertama, melakukan pengerukan sungai, waduk, situ dan selokan untuk memperbesar daya tampung air. Kedua, melakukan penyiapan sarana dan prasana untuk penanganan banjir. Ketiga, menyiagakan personel agar dapat segera bergerak jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Keempat, melakukan sosialisasi, edukasi dan mitigasi kepada masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan juga mengapresiasi Pemerintah DKI Jakarta yang telah melaksanakan gladi posko dan gladi lapang dalam rangka antisipasi dampak La Nina di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Dia berharap, hal serupa juga dapat ditiru oleh daerah lain sehingga setiap daerah memiliki rencana kontinjensi yang berisikan siapa berbuat apa pada saat menuju kedaruratan nanti.
"Rencana kontinjensi ini tentunya perlu dilatih dan disimulasikan, baik berupa table top exercise maupun gladi lapang," imbuhnya.
Pada implementasinya, BNPB berharap pemerintah daerah agar melibatkan seluruh unsur 'pentaheliks' dalam giat kesiapsiagaan melalui konsolidasi relawan dan sosialisasi keluarga tangguh bencana. Selain itu, penguatan sistem peringatan dini berbasis masyarakat untuk kepentingan kedaruratan dan evakuasi juga harus ditingkatkan, terlebih dalam jejaring komunikasi masyarakat dan komunitas seperti pemasangan rambu daerah rawan bencana, jalur evakuasi dan simulasi evakuasi secara berkala dan berkelanjutan.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB