Ketua Satgas Bersama Panglima TNI dan Kabaharkam Polri Tinjau Tempat Isoman Terpusat Rumah Dinas Walkot Semarang
26 Jul 2021 15:45 WIB
Foto : Sejumlah pasien peserta isolasi berolahraga rutin sore hari di tempat isolasi mandiri terpusat Rumah Dinas Wali Kota Semarang, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (25/7). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Danung Arifin)
SEMARANG - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kabaharkam Polri Arief Sulistyanto meninjau pelaksanaan isolasi mandiri terpusat di Rumah Dinas Wali Kota (Walkot) Semarang, Jawa Tengah, Minggu (25/7) sore. Setibanya di lokasi tersebut, rombongan disambut oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin dan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi beserta jajaran.
Adapun agenda tersebut sekaligus menutup rangkaian kegiatan kunjungan kerja Ketua Satgas, Panglima TNI dan Kabaharkam Polri dalam rangka pengendalian COVID-19, yang sebelumnya juga telah dilakukan di Bandung, Yogyakarta, Solo, Boyolali dan Semarang.
Dalam hal ini, kunjungan kerja tersebut sekaligus memiliki makna bahwa dalam upaya pengendalian COVID-19 perlu dilakukan bersama-sama dengan cara gotong-royong.
Wujud kebersamaan tersebut tidak hanya dari pemerintahnya saja, namun ada peran serta masyarakat, komunitas, akademisi, hingga media masa dalam memerangi penyebaran COVID-19.
Melalui rangkaian kegiatan tersebut, Panglima TNI dan Kabaharkam Polri sekaligus ingin memperkuat basis kekuatan yang ada di daerah mulai dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, unsur BUMN dan segenap komponen lainnya yang ada di daerah.
Menurut Panglima TNI, penguatan seluruh unsur dan komponen daerah tersebut menjadi penting, mengingat kasus COVID-19 di Tanah Air masih tinggi dan dalam situasi yang dinamis.
“Kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Oleh karena itu, kita semua harus bahu membahu untuk menyelesaikan permasalahan COVID-19 ini,” jelas Panglima TNI.
"TNI/Polri memiliki tugas untuk pelaksanaan tracing kontak erat, vaksinasi dan pembagian obat serta menyiapkan fasilitas vaksinasi yang pelaksanaannya diawasi oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas,” imbuh mantan KSAU itu.
Di sisi lain, Ketua Satgas Ganip Warsito dalam kesempatan sebelumnya mengatakan bahwa potensi penularan virus SARS-CoV-2 masih sangat mungkin terjadi apabila masyarakat masih belum disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Oleh sebab itu, protokol kesehatan menjadi mutlak untuk mencegah terjadinya transmisi virus, karena COVID-19 dibawa oleh perantara manusia.
Kemudian yang kedua, Ketua Satgas juga mengajak agar masyarakat dapat mendukung program vaksinasi COVID-19, sehingga setiap individu dapat memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik terhadap COVID-19.
“Saya berpesan untuk disiplin untuk protokol kesehatan. Apabila ada program vaksinasi, maka ikuti program itu. Hanya dua hal itu yang menjadi cara agar diri kita terlindungi dari COVID-19,” kata Ganip.
Sementara itu, Kabaharkam Polri Arief Sulistyanto berpesan kepada masyarakat yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 dari hasil tracing agar bersedia dirawat di tempat isolasi terpusat untuk menghindari adanya transmisi antar anggota keluarga dan mencegah terjadinya kasus kematian akibat COVID-19.
“Apabila hasil tracing itu ditemukan hasil positif supaya mau dirawat di tempat isolasi tepusat. Karena masih ada masyarakat yang enggan untuk melakukan itu. Supaya ini bisa diisolir dan tidak menyebarkan virus ke mana-mana,” kata Kabaharkam Arief.
Pada kesempatan tersebut, rombongan Ketua Satgas, Panglima TNI dan Kabaharkam Polri juga menyempatkan diri berdialog dengan para pasien OTG yang sedang menjalani perawatan.
Momentum tersebut juga sekaligus dilakukan guna memastikan bahwa para pasien telah mendapatkan perawatan dan penanganan secara profesional oleh para tenaga kesehatan dan dalam kondisi yang semakin baik.
BOR Kota Semarang Turun
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan bahwa Bed Occupancy Rate untuk wilayah Kota Semarang saat ini berada pada angka 57 persen. Pihaknya mengaku bahwa tren keterisian tempat tidur di Kota Semarang telah mengalami penurunan, namun belum signifikan.
"Hari ini kita mencapai 57 persen. Beberapa Rumah Sakit yang tadinya penuh IGD-nya penuh sekarang sudah clear semua. Memang beberapa ICU sejumlah Rumah Sakit masih ada yang penuh, tapi rata-rata beberapa Rumah Sakit sekarang sudah punya ketersediaan tempat tidur,” jelas Hendrar Prihadi.
Sementara itu, pihaknya juga akan menggalakkan upaya tracing kepada masyarakat khususnya bagi kontak erat dan mendorong pelaksanaan program vaksinasi mulai pekan ini.
Sesuai arahan Panglima TNI, maka Pemerintah Kota Semarang akan mendorong sinergitas antara Babinsa, Bhabinkamtibmas, Dinas Kesehatan dan lintas unsur terkait untuk meningkatkan upaya tracing kontak erat dan pelaksanaan program vaksinasi.
“Kami akan mendorong bagaimana menggabungkan Babinsa, Bhabinkamtibmas dan teman-teman Dinas Kesehatan untuk tracing dan vaksinasi mulai Senin ini,” jelas Hendrar.
Dalam rangka percepatan penanganan COVID-19, Pemerintah Kota Semarang telah mendirikan enam lokasi yang diaktifkan sebagai tempat isolasi terpusat, yakni Rumah Dinas Wali Kota, Asrama Haji, Asrama UIN, Asrama Wonolopo, Balai Diklat Kota Semarang dan Miracle Health Center.
Adapun data per Senin (26/7), Rumah Dinas Wali Kota memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 101 untuk pasien laki-laki dan 105 untuk perempuan. Adapun yang sudah terpakai yakni 37 tempat tidur untuk pasien laki-laki dan 39 pasien perempuan.
Asrama Haji memiliki 52 tempat tidur untuk laki-laki dan 58 untuk perempuan. Sementara yang sudah terisi ada sebanyak 12 laki-laki dan 21 perempuan.
Kemudian Asrama UIN berkapasitas 62 tempat tidur laki-laki dan 62 perempuan. Adapun yang terpakai 9 tempat tidur laki-laki dan 14 perempuan.
Selanjutnya Asrama Wonolopo dengan kapasitas 45 tempat tidur laki-laki dan 45 tempat tidur perempuan. Saat ini terpakai 5 tempat tidur laki-laki dan 11 perempuan.
Berikutnya Balai Diklat Kota Semarang ada sebanyak 50 tempat tidur laki-laki dan 50 untuk perempuan. Dari jumlah tersebut saat ini terisi 14 laki-laki dan 11 perempuan.
Adapun yang terakhir Miracle Healt Center memiliki kapasitas 50 tempat tidur laki-laki dan 50 perempuan. Sementara yang sudah terisi adalah 8 laki-laki dan 8 perempuan.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB