Foto : Kepala BNPB Resmikan Gedung LKAAM ()
Padang, (23/4) Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) Syamsul Maarif resmikan gedung baru Lembaga Kerapatan Adat Alam
Minangkabau (LKAAM). Peresmian gedung LKAAM yang bernama Balairung Marawa Basa
terasa special karena bertepatan dengan ulang tahun LKAAM ke-49 tahun. Lokasi
Gedung LKAAM baru ini bersebelahan dengan Masjid Raya Sumbar terletak di Jalan
KH Ahmad Dahlan No. 17 Padang, sebelumnya
Gedung LKAAM Sumbar beralamat di Jl Diponegoro, Padang. Gedung lama itu rusak
parah, akibat gempa pada 30 September 2009.
Kepala BNPB Prof. Dr Syamsul Maarif sebelumnya
diberi gelar kehormatan Yang Dipertuan Raja Maulana Pagar Alam, dan istri
beliau Nanik Kadaryani diberi gelar Puti Reno Anggun Suri, gelar ini diberikan atas
jasanya yang berperan besar dalam membantu Sumatera Barat bangkit lagi
pascagempa dahsyat yang memporakporandakan Sumatera Barat tahun 2009, baik
secara moril maupun materil.
Dalam sambutannya, Syamsul mengatakan, keberadaan
gedung baru LKAAM Sumbar diharapkan dapat menjadi penyejuk bagi masyarakat
Sumbar, terutama bagi niniak mamak. Gedung
baru ini agar digunakan dengan baik untuk kegiatan adat dan budaya. Keberadaan
gedung baru itu semestinya dapat mendorong LKAAM dalam melaksakan tugas dan
fungsinya dengan baik. Sehingga peran dan tugas LKAAM Sumbar di tengah-tengah
masyarakat dapat berjalan dengan optimal untuk membumikan adat dan budaya
Minangkabau. Ia tidak mau mendengar setelah gedung ini dibangun akan muncul
pertengkaran soal perebutan dalam penggunaan ruangan
Ketua LKAAM Sumbar, M Sayuti Datuak Rajo Pangulu
mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan pemerintah pusat
melalui BNPB untuk rebah dan rekon yang ada di Sumbar, terutama untuk gedung
LKAAM. Melalui LKAAM bersama segenap unsur tungku tigo sajarangan di berbagai
pelosok Sumatera Barat, mari kita gali dan hidupkan lagi nilai-nilai budaya
Minang yang luhur dan tinggi nilainya tersebut menuju Sumatera Barat yang lebih
baik, lebih bermartabat dan lebih
sejahtera.
Gedung LKAAM Balairung Marawa Basa yang berdampingan
dengan Masjid Raya Sumbar, dapatmenjadi nilai tambah. Selain peran dan tujuan
adat dan budaya akan tercapai begitu pula dengan tujuan dan peran memakmurkan
Masjid Raya Sumbar. Gedung LKAAM ini memiliki 16 fungsi yakni lambang
kebanggaan dan kebesaran adat Minangkabau, sebagai pusat informasi adat dan
budaya alam Minangkabau, museum yang menyimpan benda- benda sejarah dan purbakala.
Pusat informasi dan dokumentasi edukasi seni, permainan anak nagari dan
rekreasi. Seabagai salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD), sarana
pemersatu bangsa secara nasional dan internasional, tempat upacara adat dan
seremonial adat lokal dan internasional, tempat pembelajaran induk ranji atau
ranji kemulian suku orang Minangkabau,
pusat kuliner khas Minangkabau dan pemasarannya, posko perjuangan provinsi
daerah istimewa Minangkabau (DIM), dan
etalase pesona batu akik. (Rsp)