Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Kepala BNPB Laporkan Penanganan Pascabencana Garut Kepada Presiden Jokowi

Dilihat 344 kali
Kepala BNPB Laporkan Penanganan Pascabencana Garut Kepada Presiden Jokowi

Foto : Kepala BNPB Laporkan Penanganan Pascabencana Garut Kepada Presiden Jokowi ()

JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei telah melaporkan langsung perkembangan penanganan bencana banjir bandang di Garut kepada Presiden RI Joko Widodo pada Rabu malam (21/9). Kepala BNPB telah berada di lokasi bencana sejak kemarin untuk mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dalam penanganan darurat. Upaya tanggap darurat di bawah Pos Komando (Posko) masih terus dilakukan hingga hari ini (22/9). Salah satunya pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana, seperti permakanan, hunian, dan air bersih.

"Pengungsi ditempatkan di aula Korem dalam keadaan baik. Ketersediaan permakanan, air bersih cukup. Plus bantuan dari masyarakat," ungkap Kepala BNPB Willem Rampangilei di Posko Bencana Tanggap Darurat Bencana Banjir Garut pada Rabu malam (21/9).

Willem menambahkan bahwa Bupati Garut Rudi Gunawan juga menyiapkan rumah susun dengan kapasitas 100 orang. Menurut BPBD Garut, saat ini pengungsi berjumlah 433 jiwa. Mereka ditempatkan di pos pengungsi Makorem 062 TN.

BNPB telah mengirim bantuan logistik senilai Rp 2 milyar untuk BPBD Garut dan BPBD Provinsi Jawa Barat. Bantuan berupa makanan siap saji, selimut, tikar, tenda, pakaian sekolah dan kidsware dan lainnya. Di samping itu, "Dana Siap Pakai dari Pemerintah untuk mendukung operasional tanggap darurat sebesar Rp 400 Juta," kata Willem.

Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat sangat baik. "Jumlah relawan yang tercatat sebanyak 360 orang dari 16 lembaga," ungkap Willem.

Komandan Kodim yang ditunjuk Bupati Garut memimpin operasi tanggap darurat pascabencana banjir bandang dan longsor Garut yang terjadi pada Senin (20/9) tengah malam lalu. Posko masih melakukan pendataan kerusakan dan kerugian di lokasi bencana.

BNPB saat ini masih melakukan kaji cepat dampak kerusakan bencana. Pemetaan dilakukan dengan menerbangkan drone dan memanfaatkan citra satelit beresolusi tinggi bersama Lapan, BIG dan BPPT. Evaluasi dilakukan untuk dapat mengambil langkah-langkah penanganan secara cepat dan tepat.

Kepala BNPB juga melaporkan bahwa hingga malam tadi (21/9) korban meninggal berjumlah 23 orang dan 18 lainnya masih dalam pencarian. Pencarian korban melibatkan tim gabungan dari BPBD, Badan SAR Nasional, TNI, Polri, PMI, Tagana, dinas-dinas terkait, relawan dan masyarakat.

Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas

Penulis


BAGIKAN