Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Inklusif PRB bagi Kelompok Penyandang Disabilitas

Dilihat 326 kali
Inklusif PRB bagi Kelompok Penyandang Disabilitas

Foto : Inklusif PRB bagi Kelompok Penyandang Disabilitas ()

JAKARTA – Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Ir. Wisnu Wijaya, M.Sc membuka lokakarya pengurangan risiko bencana yang inklusif disabilitas di Graha BNPB (13/9). “Kita memiliki banyak pengalaman penanggulangan bencana, namun belum dishare dengan baik. Pekerjaan rumah besar bagi kita adalah mempromosikan bersama pengurangan risiko bencana ke semua lapisan masyarakat termasuk kelompok rentan, salah satunya adalah kelompok disabilitas” ucapnya. Pengetahuan dan pengalaman PRB kelompok rentan ini  harus dapat dijadikan pembelajaran dan mereka dapat menjadi SDM aktif dalam PRB. “Semoga dalam keterbatasan ini, para penyandang disabilitas tetap dapat aktif dan berkarya dalam penanggulangan bencana” tambah Wisnu. Perwakilan United Nation Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) Aiko Akiyama menyatakan bahwa Inklusif Disabilitas adalah urusan semua pihak. ESCAP hadir untuk memberikan pembelajaran dan sharing bagi Inklusif Disabilitas, kita sudah memiliki E-learning PRB Inklusif Disabilitas. “Disability-InclusiveDisaster Risk Reduction (DiDRR) dituangkan dalam E-Learning ESCAP dan diharapkan dapat menjadi acuan bagi paradisabilitas. Kami juga menerima masukan untuk modul E-learning Inklusif Siaga Tangguh dan kami juga menerima masukan dari Filipina mengenai Draft E-LEARNING ESCAP: Pengurangan Risiko Bencana Inklusif Disabilitas” kata Aiko. Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Gufroni Sakaril menyampaikan bahwa BNPB sudah bekerjasama dengan PPDI. Tidak hanya di tingkat provinsi tetapi juga kabupaten/kota sebagai mitra termasuk dalam bulan PRB. “Disabilitas masih harus belajar untuk meningkatkan kemampuan diri dengan dalam penanggulangan bencana” ungkapnya. Target program ini adalah pihak-pihak yang terkait dengan pembuatan kebijakan dan keputusan tentang PRB. Namun, kedepannya juga diharapkan bahwa banyak pihak lain yang peduli dengan PRB dan disabilitas yang tertarik dan ingin menggunakan tool ini. Lokakarya ini dihadiri oleh perwakilan di kedeputian BNPB,Lokal dan internasional NGO serta perwakilan UNESCAP. (acu).  
Penulis


BAGIKAN