Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Indonesia dalam Symposium Humanitarian Emergency Response Coordinating Centre (HERCC)

Dilihat 338 kali
Indonesia dalam Symposium Humanitarian Emergency Response Coordinating Centre (HERCC)

Foto : Indonesia dalam Symposium Humanitarian Emergency Response Coordinating Centre (HERCC) ()

Vanuatu (7/5) - Tindaklanjut bantuan kemanusiaan yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia pasca pemberian bantuan kemanusiaan akibat bencana Angin Topan Pam di Vanuatu yang berkekuatan 320 km/jam pada Maret 2015 lalu, BNPB memenuhi undangan  dari Melanesian Spearhead Group (MSG) Secretariat pada Symposium Humanitarian Emergency Response Coordinating Centre (HERCC) dan the 12 th MSG Sub-Committee on Security (SCS) pada tanggal 5-8 Mei 2015 di Honiara, Kepulauan Solomon.

MSG merupakan negara yang terdiri dari Vanuatu, Fiji, Kepulauan Solomon, Front de Libération Nationale Kanak et Socialiste (FLNK, partai politik dari Kaledonia Baru. Papua Nugini yang tergabung dalam MSG tidak dapat hadir dalam pertemuan ini. Dalam kaitan ini, Sekretariat MSG mengaharapkan agar BNPB dapat berbagi pengalaman terkait koordinasi humanitarian responses dengan pemerintah maupun sejumlah organisasi regional untuk penanganan bencana yang tidak dibatasi oleh lintas negara. Secara khusus, BNPB yang pada acara tersebut diwakili oleh Sugeng Triutomo selaku Senior Adviser, menyampaikan hal-hal yang terkait peran Indonesia dalam Internastional dan Regional Humanitarian Architectures. Dengan keikutsertaan Indonesia, MSG mengharapkan adanya peningkatan hubungan dengan Indonesia dalam promosi perdamaian dan kemanan kawasan dan internasional, khususnya di bidang kerja sama penanggulangan bencana. Keikutsertaan Indonesia, merupakan salah satu upaya penguatan implementasi kerja sama Indonesia dengan anggota-anggota MSG yang tertuang dalam Joint Statement by Indonesia and the Members of the MSG pada Januari 2014 lalu, utamanya di bidang national disaster and climate change mitigation.

Partisipasi Indonesia dalam pertemuan Symposium HERCC di Honiara mendapat apresiasi positif dari jajaran perwakilan negara-negara MSG, dimana mereka sangat berkeinginan mempelajari pola kerja regional ASEAN serta akan melakukan inisiasi dalam menyusun peraturan ataupun dasar hukum seperti halnya AADMER dan implementasi operasional seperti AHA Centre. Hubungan kerja dengan Indonesia diharapkan menjadi jembatan untuk melakukan kerjasama dengan ASEAN. (Rd)
Penulis


BAGIKAN