Hujan Lebat Picu Banjir Lahar Hujan dari Gunung Semeru
31 Des 2020 14:51 WIB
Foto : Banjir lahar hujan terjadi pada alur daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu dari puncak Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (30/12). (BPBD)
JAKARTA – Banjir lahar hujan terjadi
pada alur daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu dari puncak Gunung Semeru di
Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (30/12). Banjir ini dipicu
oleh hujan sedang hingga lebat di sebagian wilayah Lumajang. Khususnya puncak
gunung.
Peristiwa tersebut terpantau dari
pos pengamatan Gunung api Semeru yang berada di Gunung Sawur, Dusun
Poncokusumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, pada pukul 09.39
WIB. Di samping banjir lahar hujan, pos pemantauan juga memantau terjadinya
awan panas guguran dengan jarak luncur 3,5 km menuju alur Sungai Curah Koboan
yang berada di wilayah Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.
Berikut ini, laporan dari Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengenai kronologi
peristiwa Gunung Semeru pada Rabu (30/12).
Pukul 09.39 WIB - Sebagian wilayah
Lumajang terutama dipuncak Gunung Semeru terjadi hujan sedang hingga lebat yang
mengakibatkan terjadinya banjir lahar hujan pada alur DAS Curah Koboan Desa
Supiturang dan terekam di seismograf pos pemantauan Gunung Sawur dengan getaran
5 mm.
Pukul 09.50 WIB - Banjir lahar
dingin kembali terekam di seismograf dengan getaran 15 mm sehingga terjadi
peningkatan debit air di alur DAS Curah Koboan, DAS Rejali Bondeli dan DAS
Regoyo.
Pukul 11.11 WIB - Banjir lahar hujan
kembali terekam di seismograf dengan getaran 23 mm disertai awan panas guguran
(APG) jarak luncur 3,5 km menuju Sungai Curah Koboan, Desa Supiturang.
Pukul 11.30 WIB - Banjir lahar
dingin dari puncak Semeru menuju DAS Curah Koboan Desa Supiturang dan pada saat
melintasi DAS Rejali Bondeli tepatnya di areal tambang Panca Karya Abadi Dusun
Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro menerjang salah satu warung
yang terbuat dari bambu milik warga setempat hingga rusak dan terbawa arus air.
Pukul 12.30 WIB - Debit air yang
melintasi pada jalurnya DAS Curah Koboan sampai dengan DAS Rejali Bondeli dan
DAS Regoyo secara bertahap sudah mulai penurunan karena cuaca hujan mulai
berkurang.
BPBD Lumajang melaporkan peristiwa
tersebut tidak mengakibatkan jatunya korban jiwa.
Sementara itu, terkait aktivitas
vulkanik Gunung Semeru ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
(PVMBG) memberikan rekomendasi sebagai berikut:
Rekomendasi :
Pertama, dalam status level II
atau ‘Waspada’ agar masyarakat, pengunjung, wisatawan tidak beraktivitas dalam
radius 1 Km dari kawah atau puncak Semeru dan jarak 4 Km arah bukaan kawah di
sektor selatan-tenggara, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan
lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika
terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
Kedua, masyarakat menjauhi atau
tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini
suhunya masih tinggi.
Ketiga, perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan
Keempat, mewaspadai ancaman lahar
di alur sungai/lembah yg berhulu di Gunung Semeru. Hal tersebut mengingat
banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan
Komunikasi Kebencanaan BNPB