Hujan Deras Picu Banjir dan Longsor di Wilayah Kabupaten Bogor
05 Nov 2021 04:54 WIB
Foto : Hujan deras yang mengguyur pada Selasa lalu (2/11) menjadi salah satu pemicu banjir dan longsor di wilayah Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. (BPBD Kabupaten Bogor)
JAKARTA – Hujan deras yang mengguyur pada Selasa lalu (2/11) menjadi salah satu pemicu banjir dan longsor di wilayah Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor melaporkan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa yang terjadi pada pukul 13.30 WIB.
Hujan lebat dan berdurasi cukup lama itu menyebabkan debit air Sungai Girang meluap sehingga menggenangi pemukiman warga. BPBD mengidentifikasi wilayah terdampak berada di Kampung Ciruwuk, Desa Sukaraksa, Kecamatan Cigudeg. Saat banjir terjadi ketinggian muka air antara 20 hingga 50 cm. BPBD setempat menginformasikan sebanyak 22 unit rumah warga terdampak banjir tersebut. Jumlah populasi terdampak di wilayah itu sebanyak 92 jiwa.
Masih di Kampung Ciruwuk, tanah longsor menyebabkan 2 rumah warga rusak ringan. Kejadian ini menyebabkan 3 KK atau 10 jiwa mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
Pascakejadian, personel BPBD kabupaten segera melakukan kaji cepat dan koordinasi dengan instansi terkait. Di samping itu, personel juga membantu keluarga yang mengungsi ke tempat kerabat mereka.
Berdasarkan pantauan prakiraan cuaca BMKG, dalam dua hari ke depan wilayah Kecamatan Cigudeng masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Hal tersebut perlu diwaspadai oleh pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
Sementara itu, analisis potensi gerakan tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di November 2021 ini mencatat wilayah Kecamatan Cigudeg berada pada kategori menengah hingga tinggi. Di sisi lain, analisis inaRISK juga mengidentifikasi wilayah Cigudeg termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi. Wilayah ini termasuk dari 33 kecamatan dengan bahaya tanah longsor pada kategori tersebut.
Menyikapi potensi bahaya hidrometeorologi basah di wilayah Kabupaten Bogor, khususnya dengan adanya fenomena La Nina, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dibutuhkan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa maupun kerugian material lainnya.
Berbagai langkah kesiapsiagaan dapat dilakukan, seperti apel kesiapsiagaan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada Senin lalu (1/11) dengan melibatkan para personel dari lembaga-lembaga yang berperan dalam menghadapi bahaya banjir di wilayah.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB