Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Horeee...Hujan Turun, Hotspot Pun Turun

Dilihat 343 kali
Horeee...Hujan Turun, Hotspot Pun Turun

Foto : Horeee...Hujan Turun, Hotspot Pun Turun ()

JAKARTA - Upaya penanggulangan bencana asap akibat karhutla mulai menunjukkan hasil yang signifikan. Hujan buatan dengan menebarkan garam ke dalam awan-awan potensial berhasil menjatuhkan hujan. Kombinasi antara hujan buatan dan hujan alami banyak yang turun.

Hujan mulai turun di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan pada Selasa (27/10) dan hari ini Rabu (28/10). Masyarakat menyambut suka cita dan mengucapkan puji syukur setelah 2 bulan lebih disandera asap.

Tercatat hujan turun dengan intensitas ringan-sedang-lebat sejak 27 hingga 28 Oktober adalah:
- Riau (Pelalawan, Kampar, Rokan Hulu, Siak, Tembilahan, Dumai).
- Jambi (Kota Jambi, Kuala Tungkal, Berbak, Telanai, Tanjung Jabung Timur).
- Kalsel (Tanah Bumbu, Banjar, Kotabaru).
- Kalteng (Palangkaraya).
- Kaltim ( Samarinda, Berau).

Hujan menyebabkan kepekatan asap berkurang, udara segar, dan jarak pandang menjauh. Berdasarkan pantauan satelit Terra Aqua pada 28/10/2015 pukul 16.00 WIB, hotspot di Sumatera 9 titik (Lampung 3, Sumsel 6) sedangkan di Kalimantan 282 titik (Kalteng 169, Kaltim 86, Kalsel 27).

Hujan telah menyebabkan jarak pandang dan cuaca membaik. Di Padang jarak pandang 1.000 m berasap, Pekanbaru 1.200 m berasap, Jambi 1.700 m berasap, Palembang 2.000 m berasap.
Kalimantan: Pontianak 10.000 m berawan, Ketapang 500 m guntur, Palangkaraya 600 m berasap, Banjarmasin 8.000 m cerah berawan.

Begitu juga indeks kualitas udara (PM10) juga menunjukkan membaik. Jika sebelumnya Riau, Jambi dan Palangkaraya selalu level Berbahaya. Sore ini membaik kualitas udaranya. Di Pekanbaru 184 ugr/m3 tidak sehat,  Jambi 252 sangat tidak sehat, Palembang (alat rusak), Pontianak 44 baik, Banjarbaru 33 baik, Samarinda 30 baik, Palangkaraya 416 berbahaya.

BMKG memprediksikan seminggu ke depan akan banyak hujan di Sumatera dan Kalimantan. Awan tersedia cukup banyak sehingga hujan buatan akan diintensifikan.

Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Penulis


BAGIKAN