Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Hari Kesiapsiagaan Bencana, Pentingnya Membangun Kesadaran Masyarakat

Dilihat 60 kali
Hari Kesiapsiagaan Bencana, Pentingnya Membangun Kesadaran Masyarakat

Foto : (Dari kiri ke kanan) Moderator Sari Widuri, Staf Ahli Bidang Komunikasi Pembangunan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Ratna Susianawati dan Praktisi Kebencanaan Hening Parlan dalam acara talkshow "Peran Perempuan dan Keluarga Dalam Menghadapi Bencana, dan Latihan Membuat Kita Selamat Dari Bencana" dalam rangka menyambut Hari Kesiapsiagaan Bencana, di Graha BNPB, Rabu (31/3). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Ignatius Toto Satrio)


JAKARTA – Dalam rangka menyambut Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang jatuh pada tanggal 26 April 2021, Deputi Bidang Pencegahan mengadakan talkshow di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (31/3). Talkshow ini mengangkat tema "Peran Perempuan dan Keluarga Dalam Menghadapi Bencana, dan Latihan Membuat Kita Selamat Dari Bencana". Turut hadir Staf Ahli Bidang Komunikasi Pembangunan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Ratna Susianawati dan Praktisi Kebencanaan Hening Parlan. Selain itu, para undangan juga hadir dalam ruang komunikasi digital di daerah masing-masing.

Kelompok rentan menjadi perhatian khusus dal menghadapi suatu bencana. Terlebih lagi dalam keadaan tanggap darurat kelompok rentan dianggap perlu menjadi prioritas utama. Kelompok rentan yang dimaksud antara lain perempuan hamil, anak-anak, lansia, dan disabilitas. Oleh karena itu, BNPB berperan aktif dalam memberikan informasi dan strategi yang dapat dilakukan dalam menghadapi kebencanaan. Salah satunya yaitu mengetahui titik evakuasi, terutama bagi masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana.

Ratna Susianawati menyampaikan bahwa setiap perempuan dan anak memiliki risiko keselamatan yang lebih tinggi pada suatu bencana.

“Kami terus mendorong kebutuhan spesifik perempuan dan anak, karena perempuan dan anak memiliki resiko yang lebih tinggi dari dampak sebuah bencana. Dalam masa tanggap darurat ini juga kita akan memastikan hunian sementara hingga hunian tetap yang layak bagi perempuan dan anak, karena perempuan dan anak memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.” kata Ratna.

Hal senada juga disampaikan Hening Parlan dalam sambutannya.

“Kita dalam mengurangi atau mengatasi kebencanaan merupakan Everybody Bussiness, artinya setiap orang tidak dapat keluar dari situasi kondisi suatu kebencanaan. Bencana dapat menyerang siapapun dimanapun karena bencana tidak akan memilih tempat atau waktu untuk terjadi.”

HKB tahun ini menggunakan slogan 'Siap Untuk Selamat' serta mengusung tema 'Latihan membuat kita selamat dari bencana' dengan berharap masyarakat menyadari pentingnya mitigasi kebencanaan mulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar untuk keselamatan bersama. Selain itu juga peran masyarakat sebagai Agent Of Chance dapat mengambil keputusan yang tepat untuk membangun lingkungan yang lebih tangguh dalam menghadapi bencana. 

Dihimbau kepada seluruh komponen masyarakat untuk ikut serta dan berpartisipasi aktif pada Hari Kesiapsiagaan Bencana tahun 2021, bunyikan tanda secara serentak seperti kentongan, sirine dan lonceng pada tanggal 26 April 2021 pukul 10.00 waktu setempat.


Dr. Raditya Jati

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN