Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

GUNUNG DIENG NAIK STATUS WASPADA

Dilihat 394 kali
GUNUNG DIENG NAIK STATUS WASPADA

Foto : GUNUNG DIENG NAIK STATUS WASPADA ()

PVMBG Badan Geologi telah melaporkan kepada BNPB tentang kenaikan status Gunung Dieng terhitung 11-3-2013, pukul 21.30 WIB, dari Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II). Ini didasarkan hasil pemantauan visual dan konsentrasi gas CO2 di Kawah Timbang G. Dieng yang menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Hingga pukul 17.05 WIB aliran gas masih terjadi dengan jarak aliran gas mencapai lebih dari 200 m.Pada 7-9 Maret 2013 teramati adanya aliran gas CO2 dari Kawah Timbang ke arah selatan sejauh 50-100 m dari lubang kawah. Asap kawah putih sedang dengan tekanan lemah - sedang, angin bertiup lemah ke selatan. Bau belerang tercium kuat, tidak tampak adanya sublimasi belerang dan tidak terdengar suara blazer dan di sekitar Kawah Timbang ditemukan kucing yang mati. Pada 10-3-2013 teramati gas CO2 dari Kawah Timbang mengarah ke selatan dengan jarak aliran mencapai 80 m dari lubang kawah. Kawah Sileri, Kawah Sinila, Kawah Siglagah, Kawah Conrodimuko dan Kawah Sikidang tidak terjadi perubahan secara visual.Pemantauan kegempaan G. Dieng tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.Sejak 7-8 Maret 2013 pukul 05:30 WIB saat gas CO2 keluar dari Kawah Timbang, menunjukkan 0,01% volume. Sedangkan pada 9/3 pagi konsentrasi gas CO2 0,73% volume dan pada sore 1,42% volume. Pada 10/3 pukul 05:30 WIB menjadi 0,71% volume. Nilai konsentrasi gas CO2 Kawah Timbang pada 9-10 Maret sudah melampaui ambang batas aman bagi kesehatan yaitu dibawah 0,5% volume.Masyarakat dihimbau tetap tenang dan waspada. Diminta tidak mendekat di Kawah Timbang. Belum perlu ada evakuasi.Saat ini di Indonesia terdapat 5 gunung status Siaga (Raung, Rokatenda, Ijen, Karangetang, Lokon) dan 18 gunung berstatus waspada (dieng, seulawah agam, papandayan, dukuno, sinabung, marapi, tangkubanprahu,soputan, semeru, krakatau, gamkonora, talang, bromo, ibu, kerinci, ili lewotolo, sangeangapi, gamalama).DR. Sutopo Purwo NugrohoKepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB.
Penulis


BAGIKAN