GPDRR ke-7, Mami: Membantu Negara-negara Pulih dari Pandemi dan Pengurangan Risiko Bencana Inklusif
23 Apr 2022 02:04 WIB
Foto : Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Gubernur Bali dan Utusan Khusus PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana pada konferensi pers mengenai penyelenggaraan GPDRR ke-7 yang berlangsung di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Bali. pada Jumat (22/4). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Lia Agustina)
DENPASAR – Global
Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 tahun ini mengangkat tema dari
risiko menuju resiliensi atau _risk to resilience_. Demikian pesan Utusan
Khusus PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana Mami Mizutori pada konferensi pers
di Kota Denpasar, Provinsi Bali, Jumat (22/4).
Mami
menyampaikan bahwa tema tersebut dipilih untuk membantu negara-negara memanfaatkan
pemulihan pandemi dan mengimplementasikan perubahan besar dengan mengutamakan peringatan
risiko bencana yang inklusif. Pada akhirnya upaya ini dapat membangun resiliensi
ekonomi dan masyarakat. Ia juga mengatakan bahwa pertemuan ini akan mendukung
terhadap isu adaptasi perubahan iklim global.
Di samping itu,
Platform Global ini berlangsung pada waktu yang tepat. Menurutnya tidak ada
negara di dunia yang tidak terdampak pandemi Covid-19 maupun peristiwa cuaca
ekstrem. Menurutnya, dua jenis bencana ini dapat dimitigasi melalui pengurangan
risiko bencana.
“Sains dan akal
sehat sudah jelas bahwa pencegahan lebih efektif daripada respons, banyak yang
terus mengabaikan risiko sistemik di sekitar kita,” ujar Mami.
Mami menegaskan
bahwa Platform Global ini bukan sekedar suatu pertemuan tetapi sebagai tonggak
dalam proses global menuju terpenuhinya Kerangka Kerja Sendai pada 2030. Secara
kontinyu, negara-negara di dunia terus berkonsultasi dan melihat kembali pencapaian
dan tantangan untuk mengurangi kerugian akibat bencana. Ini merupakan bagian
dari tengah semester reviev implementasi Kerangka Kerja Sendai, yang dimandatkan
Majelis Umum PBB dan akan disampaikan pada 2023 nanti.
Pada kesempatan
itu, Mami mengatakan bahwa Indonesia telah memberi contoh dengan menjadi salah
satu negara pertama yang berkomitmen untuk melakukan tinjauan nasional sukarela
dan kami berharap negara-negara lain akan menggunakan Platform Global sebagai
kesempatan untuk berbagi kemajuan mereka selama pleno khusus.
Platform Global
ini melibatkan berbagai pihak, termasuk media massa. Menurutnya, pertemuan
mendatang dapat dikomunikasikan secara global dan ini tentu berkat peran media
massa.
Sementara itu,
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati menyampaikan bahwa momen
GPDRR ke-7 ini Pemerintah Indonesia akan membagikan pengalaman maupun praktek
baik dalam penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana dalam
membangun ketangguhan atau resiliensi bangsa.
“Terlebih saat
ini Indonesia memiliki perencanaan jangka panjang dalam upaya pengurangan
risiko bencana, melalui Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) 2020 – 2045,”
ujar Raditya.
Ia
mengelaborasi ketangguhan berkelanjutan melalui beberapa upaya, seperti (1) penguatan
integrasi kebijakan dan strategi pengurangan risiko bencana tingkat global,
nasional dan lokal, (2) kolanorasi pentaheliks membangun ketangguhan
berkelanjutan, (3) penguatan perencanaan dan penganggaran pengurangan risiko atau
pembiayaan risiko, (4) inklusivitas semua pihak memiliki peran dalam membangun
ketangguhan, dan (5) inovasi dan teknologi pengurangan risiko bencana, khususnya
maritim dan pulau-pulau kecil.
“Dalam
pertemuan GPDRR 2022 tersebut, Presiden RI memiliki peran untuk menyampaikan
sambutan pembukaan, pernyataan resmi negara dan pernyataan bersama,” lanjut Raditya.
Sebagai tuan
rumah penyelenggaraan GPDRR ke-7 pada 23 – 28 Mei 2022 nanti, Gubernur Wayan
Koster mengatakan Pemerintah Provinsi Bali sepenuhnya menyatakan kesiapan dalam
mendukung penyelenggaraan GPDRR 2022, baik menyangkut persiapan sarana dan
prasarana, kesiapan sistem keamanan dan sistem pelayanan para delegasi.
“Kami akan
menugaskan seluruh OPD untuk saling melengkapi ketika dibutuhkan dan menjalin
kemitraan yang solid dengan seluruh pemangku kepentingan serta memanfaatkan
semua komponen masyarakat Bali untuk menyukseskan pelaksanaan GPDRR 2022,”
pesannya.
Gubernur beserta
jajarannya menyiapkan dengan sangat serius karena sadar bahwa _event_ ini akan
memberikan dampak positif bagi Bali, yaitu antara lain menumbuhkan kepercayaan
masyarakat internasional terhadap Bali yang sukses menyelenggarakan pertemuan
besar di tengah situasi pandemi Covid-19. “Hal ini akan memberikan citra
positif terhadap dunia pariwisata di Bali dan nantinya akan bermuara pada
perbaikan ekonomi Bali di sektor pariwisata,” ucapnya.
Abdul Muhari,
Ph.D.
Plt. Kepala
Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB