Gempa 6,3 SR Mengguncang Pesisir Selatan Jawa Timur
26 Jul 2015 11:20 WIB
Dilihat 337 kali
Foto : Gempa 6,3 SR Mengguncang Pesisir Selatan Jawa Timur ()
JAWA TIMUR - BMKG telah melaporkan terjadi gempabumi 6,3 SR pada Minggu (26/7) pukul 14:05 WIB. Pusat gempa berada di Samudera Hindia pada kedalaman 10 km di :
- 150 km Barat Daya Kabupaten Malang,
- 163 km Tenggara Kabupaten Blitar,
- 168 km Barat Daya Lumajang,
- 253 km Barat Daya Surabaya.
Gempa tidak berpotensi tsunami.
Lima menit setelah menerima informasi tersebut, Posko BNPB langsung mengkonfirmasi BPBD dan melakukan analisis dampak gempa. Guncangan gempa dirasakan sedang hingga kuat oleh masyarakat di sepanjang pesisir selatan Jawa Timur mulai dari Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Lumajang, Jember dan Banyuwangi. Bahkan gempa dirasakan di Yogyakarta, Jawa Tengah dan Bali.
Beberapa laporan sementara dari BPBD:
- Gempa dirasakan kuat selama 5 detik di Kabupaten Malang.
- Gempa dirasakan kuat selama 6 detik di Kabupaten Blitar.
- Gempa dirasakan kuat selama 4 detik di Kabupaten Lumajang.
Belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan. BPBD masih memantau kondisi di lapangan.
Saat gempa, masyarakat merespon berhamburan keluar rumah mencari tempat-tempat yang aman. Masyarakat saat keluar rumah berteriak, "gempa" atau "lindu"!
Lokasi gempa berada pada zona subduksi atau pertemuan lempeng Hindia Australia dan lempeng Eurasia. Lokasi ini masih satu zona dengan gempa 5,7 SR yang terjadi Sabtu kemarin. Zona ini memang rawan gempa yang bergerak rata-rata 5-7 cm per tahun ke arah Timur Laut-Utara. Potensi gempa maksimum di Jawa Megathrust di selatan Jawa sekitar 8,1 - 8,2 SR. Dari Selat Sunda hingga Bali sepanjang jalur Jawa Megthrust tersebut baru di selatan Pangandaran (7,8 SR, tahun 2006) dan selatan Banyuwangi (7,8 SR, 1994) yang pernah terjadi gempa besar dan tsunami dalam kurun waktu 165 tahun terakhir.
Masyarakat dihimbau untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan. Gempa dapat terjadi tiba-tiba. Semoga gempa 6,3 SR tidak mempengaruhi peningkatan aktivitas Gunung Raung.
Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Penulis