Gedung Sekolah Terdampak Tanah Longsor di Lebak
31 Okt 2020 14:09 WIB
Foto : Kondisi longsor yang berdampak pada bangunan SMA N 3 Cibeber di Desa Wana Sari, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (30/10). (BPBD Kabupaten Lebak)
JAKARTA - Hujan dengan intensitas tinggi memicu terjadinya pergerakan atau patahan tanah yang berakibat terjadinya longsor di Kampung Tegalumbu, RT 02 RW 01, Desa Wana Sari, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (30/10). Selain hujan, terjadinya pergerakan tanah juga dipengaruhi oleh kondisi tanah yang labil.
Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, peristiwa tersebut terjadi dan berdampak pada bangunan sekolah, yakni SMA N 3 Cibeber, dengan kerusakan dua ruang kelas berukuran 8x9 meter, satu ruang perpustakaan berukuran 8x9 meter dan satu bangunan musala.
Sejauh ini, BPBD Kabupaten Lebak telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Banten, pihak kecamatan, pihak sekolah dan masyarakat setempat guna melakukan pemantauan serta pendataan dilokasi kejadian.
Sementara itu korban jiwa dinyatakan nihil dan kerugian masih dalam pendataan lebih lanjut.
Waspada Dampak La Nina
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan data prakiraan cuaca yang menyebutkan bahwa hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Banten hingga Sabtu (31/10).
Selain Banten, prakiraan cuaca serupa juga berlaku untuk sejumlah wilayah seperti Aceh, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Papua.
Adapun BMKG sebelumnya juga menyebutkan bahwa tingkat intensitas curah hujan selama musim penghujan di penghujung tahun 2020 dan di awal tahun 2021 terjadi peningkatan hingga mencapai 40 persen akibat dampak fenomena La Nina.
Oleh sebab itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencna (BNPB) meminta agar pemangku kebijakan dan masyarakat di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana terkait dampak dari fenomena La Nina, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pergerakan tanah, angin puting beliung dan angin kencang.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB