Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

FGD Antar OPD Dalam Mewujudkan Manggarai Barat Aman Bencana

Dilihat 53 kali
FGD Antar OPD Dalam Mewujudkan Manggarai Barat Aman Bencana

Foto : FGD dihadiri oleh sekitar 30 partisipan yang hadir secara fisik dan 20 partisipan melalui virtual meeting. (BNPB)


LABUAN BAJO – Kedeputian Bidang Sistem dan Strategi BNPB melalui Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana telah melakukan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Standar Pengembangan Daerah Aman Bencana di Kabupaten Manggarai Barat pada Rabu (25/11). Kegiatan ini dimaksudkan untuk memetakan kondisi eksisting terkait sumber daya di Kabupaten Manggarai Barat terkait penanggulangan bencana dan mendapatkan masukan untuk penyempurnaan draft standar pengembangan daerah aman bencana.

Kegiatan FGD ini dihadiri oleh sekitar 30 partisipan yang hadir secara fisik dan 20 partisipan melalui virtual meeting. FGD dibuka secara langsung oleh Deputi Bidang Sistem dan Strategi, Ir. B. Wisnu Widjaja, M.Sc. Pada kesempatan ini hadir dari BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur, BPBD Kabupaten Manggarai Barat, Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Polres Manggarai Barat Basarnas, Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo, Telkom, Perumda Air Minum, Praktisi Kebencanaan, dan Fasilitator Nasional. Turut mendukung kegiatan ini yakni Kementerian Dalam Negeri dan BMKG.

 Wisnu menyampaikan pentingnya Kabupaten Manggarai Barat yang masuk dalam 10 destinasi wisata prioritas nasional yakni Labuan Bajo untuk mewujudkan daerah wisata aman bencana.

 “Pembangunan dilakukan secara cepat di Labuan Bajo yang menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas nasional, hal ini membutuhkan persiapan yang baik khususnya dibidang kebencanaan,” ujar Wisnu.

 Di sisi lain, ia menambahkan bahwa pentingnya mereviu dan menggunakan hasil Kajian Risiko Bencana (KRB) dan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Kabupaten Manggarai Barat dalam pembangunan Labuan Bajo sehingga diharapkan tidak ada eksploitasi lingkungan dalam prosesnya. Keterlibatan pentahelix juga berperan penting dalam mensukseskan pembangunan ini.

 Lebih lanjut, Wisnu mengingatkan pentingnya evacuation plan dalam mewujudkan Kabupaten Manggarai Barat khususnya Labuan Bajo yang aman bencana mengingat disini akan menjadi salah satu pusat wisata dunia. Maka dari itu, Kabupaten Manggarai Barat harus bisa membangun kelembagaan bertaraf internasional yang dibarengi dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan peralatan.

 Wisnu berpesan, Labuan Bajo yang menjadi destinasi pariwisata nasional ini harus mampu memberikan jaminan wisatawan baik domestik dan internasional yang meliputi security, safety, and healthy.

 Diakhir arahan, ia berpesan bahwa Komodo dan Labuan Bajo bukan hanya milik Manggarai Barat, bukan hanya milik Indonesia namun milik dunia. Warisan dunia ini perlu dijaga untuk anak cucu kedepan.



 Dr. Raditya Jati

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

 

 

Facebook : @InfoBencanaBNPB

Twitter : @BNPB_Indonesia

Instagram : @bnpb_indonesia

Youtube : BNPB Indonesia

Penulis


BAGIKAN