Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Evaluasi Bencana Asap : Tahun 1997 Lebih Parah dari 2015

Dilihat 349 kali
Evaluasi Bencana Asap : Tahun 1997 Lebih Parah dari 2015

Foto : Evaluasi Bencana Asap : Tahun 1997 Lebih Parah dari 2015 ()

PALANGKARAYA - Dampak kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2015 diperkirakan mencapai 2,6 juta hektar. Berdasarkan data yg dihimpun BNPB, dimana 1.74 juta hektar (67%) di tanah mineral dan 0.87 juta hektar (33%) di tanah gambut. Kepala BNPB Willem Rampangilei dalam sambutannya mengatakan bahwa kondisi yang terjadi pada tahun ini tidak separah yang terjadi tahun 1997, namun dampaknya lebih luas tahun 2015 karena semakin bertambahnya penduduk. "Jika dibandingkan luas hutan dan lahan yang terbakar pada tahun 1997 mencapai 9 juta hektar, sedangkan tahun 2015 seluas 2,6 juta hektar" ucap Willem di Palangkaraya (24/11). Karhutla di tahun 2015 terjadi di 16 provinsi. Salah satu upaya penanggulangannya adalah dengan pencegahan dengan program pemberdayaan ekosistem gambut. Menurut Raffles Panjaitan, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian LHK. Upaya pemerintah bersama stakeholder qsampai saat ini masih melakukan Pengawasan untuk 100 perusahan di 7 provinsi. "Ada 80 perusahan yang masih dalam proses danakan dikenakan sanksi administrasi, dan 40 perusahaan yang sedang diaudit kerana kedapatan hutan dan lahannya terbakar" ucap Raffles. Perda Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 5 tahun 2003, Pergub Nomor 52 tahun 2008 dan Pergub Nomor 15 tahun 2010 masyarakat dimungkinkan untuk membuka lahan dengan cara membakar secara terkendali, setiap KK hanya boleh membakar 2 hektar, dan ini merupakan budaya kearifan lokal. "Pemprov Kalteng telah menerbitkan Pergub Nomor 15 tahun 2015 tentang pencabutan dua pergub di atas" kata Pj.Gubernur Kalimantan Tengah, Hadi Prabowo. "Hal ini dilakukan untuk mengendalikan Karhutla yang meluas dan memudahkan aparat untuk memproses secara hukum bagi oknum pembakaran hutan dan lahan"tambahnya. Evaluasi penanganan bencana asap di Kalimantan dihadiri 220 orang dari SKPD terkait, pejabat BNPB, BPBD Se-Kalimantan,tokoh adat,LSM dan lainnya. Kegiatan evaluasi penanganan bencana asap, Tidak hanya dilakukan regional Kalimantan saja, tetapi juga akan dilaksanakan di Palembang untuk regional Sumatera. Kegiatan ini selain mengevaluasi efektifitas penanganan Karhutla juga untuk menjaring masukan dari berbagai instansi serta didapatnya rekomendasi agar Kebakaran Hutan dan Lahan tidak terulang lagi tahun depan. (acu).
Penulis


BAGIKAN