Empat Sungai Meluap Sebabkan Banjir di Kabupaten Indramayu
11 Feb 2021 00:16 WIB
Foto : Salah satu rumah warga di Kabupaten Indramayu terendam banjir akibat meluapnya beberapa sungai pada Minggu (7/2) lalu. (BPBD Kabupaten Indramayu)
JAKARTA - Hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat sejak Minggu (7/2) lalu. Akibatnya, debit air di Waduk Cipancu mengalami peningkatan yang memicu pergerakan struktur tanah di sekitaran waduk. Hal ini juga menyebabkan air Sungai Cilalanang, Cipanas, Cipelang, dan Cimanuk meluap ke jalan desa.
Tingginya debit air juga mengakibatkan pergeseran dinding penahan Waduk Cipancu ke arah luar sejauh ± 2 meter.
Total terdapat 25.206 rumah yang tersebar di 22 Kecamatan di Kabupaten Indramayu terdampak banjir. Selain rumah, 2.096 hektar sawah warga juga ikut terendam.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, 23.220 Warga dari Kecamatan Haurgeulis dan Kecamatan Losarang mengungsi ke tempat yang lebih aman. Dua orang dari Desa Karang Tumaritis, Kecamatan Haurgeulis dilaporkan meninggal dunia.
Kondisi hingga Selasa (9/2) pukul 16.00, tinggi mata air Waduk Cipancu sudah mengalami penurunan hingga ± 150 cm karena pintu dinding waduk sudah dibuka. Rencananya, Dinas Perairan akan memasangkan bambu dan menarik lurus bambu untuk mengetahui bagaimana keadaan tanah di sekitar waduk.
BPBD Kabupaten Indramayu melaporkan pada Rabu (10/2) pukul 10:00 WIB, kondisi waduk Cipancu terpantau aman. Banjir juga mulai berangsur surut di beberapa kecamatan. Tetapi, masyarakat tetap dihimbau untuk selalu waspada.
BPBD Kabupaten Indramayu berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu, Kecamatan Haurgeulis, Kepala Desa Kuwu Haurkolot, HSSE PLN dan BBWS Citarum beserta instansi terkait lainnya untuk melakukan pendataan dan evakuasi warga terdampak. Menteri Sosial Republik Indonesia, Dr. Ir. Tri Rismaharini, M.T., juga sudah mengunjungi lokasi kejadian sekaligus meninjau lokasi pengungsian di Kecamatan Haurgeulis.
BPBD meminta masyarakat untuk selalu waspada dan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pemerintah setempat juga akan menutup jalan utama Haurgeulis - Gantar untuk mempermudah proses penanganan.
Menurut kajian InaRISK Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah Kabupaten Indramayu memilikri risiko tanah longsor sedang hingga tinggi dengan luas bahaya 268 hektar. Satu kecamatan berpotensi terpapar tanah longsor.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah Kabupaten Indramayu berpotensi mengalami hujan disertai petir dan angin kencang hingga Jumat (12/2) mendatang.
BNPB menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan siaga menghadapi musim hujan yang terjadi di beberapa wilayah hingga akhir Februari 2021. Masyarakat dapat memantau prakiraan cuaca melalui laman BMKG dan mengetahui risiko bahaya wilayahnya melalui laman InaRISK.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB