Dukungan Dunia Usaha Wujud Sinergi Pentaheliks Tangani Pandemi COVID – 19
23 Apr 2020 20:58 WIB
Foto : (Maxcenta)
JAKARTA –
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID – 19 terus mendapatkan bantuan alat
pelindung diri (APD) dari dunia usaha. Ini merupakan wujud konkret sinergi
dunia usaha, bagian dari pentaheliks, untuk melawan COVID – 19.
Gugus Tugas
menerima bantuan APD dari dua lembaga usaha, yaitu PT Mikha Taruna Perkasa dan
PT Samora Usaha Makmur. Bantuan ini sangat berharga karena APD dibutuhkan para
tenaga medis, seperti dokter dan perawat yang bertugas sebagai garda terdepan.
Mereka membutuhkan APD untuk mengobati dan merawat pasien COVID – 19. Dengan
APD terstandar, prioritas keselamatan dan keamanan tenaga medis terjamin.
Bantuan APD
dari PT Mikha Taruna Perkasa berupa hazmat suit dan shoes cover 400 set, masker
bedah 4.000 buah, pelindung mata tipe 1 52 buah dan tipe 2 berjumlah 198 serta
pelindung wajah 150. Sedangkan bantuan dari PT Samora Usaha Makmur, Gugus Tugas
mendapatkan bantuan berupa masker sebanyak 300.000 buah.
Direktur
Optimasi Jaringan Logisitik dan Peralatan BNPB Ibnu Asur menerima bantuan simbolis
di Graha BNPB, Jakarta pada Kamis siang (23/4). Pada hari itu juga Ibnu
menandatangani berita acara serah terima bantuan logistik dan peralatan yang
juga dilakukan oleh pihak pemberi bantuan.
”Atas nama
Ketua Pelaksana Gugus Tugas, kami menyampaikan terima kasih atas bantuan APD
ini. Kami sangat mengapresiasi dukungan dari lembaga usaha dalam penanganan
COVID – 19 di Indonesia,” ucap Ibnu saat menerima perwakilan dari PT Samora
Usaha Makmur.
Kebutuhan
APD, salah satunya baju pelindung, untuk mendukung penangnanan COVID – 19 di
Indonesia masih sangat tinggi. Gugus Tugas telah telah menghitung kebutuhan
pakaian pelindung selama satu bulan, dari April hingga Mei 2020. Kebutuhan
tersebut dikategorikan per kelas dalam rumah sakit. Kebutuhan tertinggi di kelas
A dengan jumlah 1.136 buah per harinya, atau kebutuhan selama 59 hari sebanyak
67.024 per hari.
Perhitungan
kebutuhan pakaian pelindung di seluruh Indonesia untuk semua kelas rumah sakit
mencapai lebih dari 15 juta buah. Jumlah tersebut untuk mencukupi selama
periode 1 April hingga 29 Mei 2020. Kebutuhan tertinggi ditempati di wilayah
DKI Jakarta dengan jumlah kasus positif terbesar di Indonesia.
Agus Wibowo
Kepala Pusat
Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB