Dua Rumah Warga Kota Binjai Rusak Akibat Angin Kencang
01 Jun 2021 18:08 WIB
Foto : Analisa potensi bahaya cuaca ekstrem di Kota Binjai. (InaRisk)
JAKARTA – Angin kencang yang terjadi di wilayah Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara, mengakibatkan kerusakan rumah warga. Peristiwa ini berlangsung pada Senin sore (31/5), pukul 15.30 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Binjai menginformasikan dua rumah warga rusak berat dan 12 lainnya rusak ringan. Kerusakan akibat angin kencang ini terjadi di tiga kelurahan pada 2 kecamatan, yaitu Kelurahan Jati Makmur dan Pahlawan (Kecamatan Binjai Utara) dan Kelurahan Sumber Mulyorejo (Binjai Timur).
Fenomena cuaca ini berdampak pada 14 KK. Sejauh ini tidak ada informasi korban luka-luka akibat peristiwa ini.
BPBD telah berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan serta masyarakat setempat untuk melakukan pendataan dan evakuasi pohon yang tumbang.
Berdasarkan analisis prakiraan cuaca BMKG, wilayah Sumatera Utara masih berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang hingga esok (2/6). Sedangkan pada analisis cuaca tingkat kecamatan, dua wilayah kecamatan terdampak masih berpotensi hujan ringan hingga sedang pada hari ini.
Sementara itu, pada Senin (31/5), analisis BMKG menunjukkan adanya siklon tropis Choi-Wan yang dapat berdampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan gelombang di sekitar wilayah Indonesia.
BMKG mengeluarkan pemutakhiran analisis wilayah dengan potensi tersebut, antara lain wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara dan Maluku.
Di samping ancaman bahaya di daratan, potensi cuaca ekstrem juga dapat terjadi di perairan. Analisis cuaca BMKG mencatat potensi prakiraan tinggi gelombang pada hingga esok hari.
BNPB dan BPBD mengimbau masyarakat untuk selalu memonitor prakiraan cuaca melalui sumber resmi, seperti Info BMKG. Masyarakat dapat memantau prakiraan cuaca hingga tingkat kecamatan sehinngga kesiapsiagaan dan kewaspadaan dapat dilakukan sejak dini.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB