Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Dongeng, Media Edukasi Bencana Anak-Anak Sejak Dini

Dilihat 337 kali
Dongeng, Media Edukasi Bencana Anak-Anak Sejak Dini

Foto : Dongeng, Media Edukasi Bencana Anak-Anak Sejak Dini ()

PANDEGLANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjangkau anak-anak sekolah yang berlokasi 227 km dari Jakarta, tepatnya di Desa Tamanjaya, Sumur, Pandeglang, Banten. BNPB memanfaatkan dongeng sebagai media edukasi bencana bagi 150 anak sekolah di wilayah itu. Anak-anak sekolah yang duduk di kelas 5 dan 6 dari lima Sekolah Dasar di Kecamatan Sumur sangat antusias mengikuti kegiatan ini. "Acaranya bagus dan bermanfaat," kata Lipar, murid SD Tamanjaya seusai acara dongeng anak yang berlangsung di bawah tenda komando, pada Sabtu (30/7). Kepala Sekolah SD Tamanjaya 3 Subandi mengatakan hal senada bahwa acara dongeng dan sosialisasi bencana sangat bermanfaat bagi anak-anak Sumur. Sementara itu Sang Pendongeg Kak Ojan memainkan karakter binatang dalam menceritakan kisah bermuatan edukasi bencana. Anak-anak yang penuh senyum bergembira selama Kak Ojan mendongeng. Mereka merespon dengan antusias. Edukasi bencana yang dibawakan mengenai gempabumi dan tsunami. Karakter binatang monyet digambarkan sebagai sosok yang sombong dan akhirnya menyadari bahwa dirinya perlu waspada dan mendengarkan binatang lain ketika bencana terjadi. Kecamatan Sumur termasuk wilayah rawan potensi bahaya seperti erupsi gunungapi, banjir rob, gempabumi dan tsunami. Beberapa titik jalan tampak papan informasi jalur evakuasi terkait dengan ancaman tsunami. Sejumlah 12 jalur evakuasi telah dipersiapkan BPBD Pandeglang dalam mengantisipasi bahaya tsunami di wilayah pesisir ini. Edukasi ini sebagai salah satu bentuk sosialisasi kepada publik mengenai bencana. Sebagai rangkaian kegiatan sosialisasi, BNPB juga menyelenggarakan kesenian rakyat dengan media wayang golek untuk masyarakat Kecamatan Sumur. Pagelaran yang diselenggarakan di lapangan Desa Kertamukti, Sumur berdekatan dengan Taman Nasional Ujung Kulon. Pagelaran rakyat bertajuk "Kenali Bahaya, Kenali Risiko" dipandu dalang Ki Jajang Gumilar dari Sanggar Giri Kencono. Pagelaran dihadiri ribuan masyarakat yang jarang menikmati hiburan rakyat seperti ini. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa pagelaran wayang golek ini tidak hanya untuk menghibur masyarakat namun juga ajang sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat setempat. (PHI)
Penulis


BAGIKAN