Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Dampak Kerusakan Gempa Alor Rp 49,8 Milyar

Dilihat 337 kali
Dampak Kerusakan Gempa Alor Rp 49,8 Milyar

Foto : Dampak Kerusakan Gempa Alor Rp 49,8 Milyar ()

LOMBOK - Penanganan darurat dampak gempabumi 6,2 SR di Kabupaten Alor NTT pada 4 November 2015 masih terus dilakukan hingga saat ini. Wilayah terdampak meliputi 5 kecamatan dan 18 desa di Kabupaten Alor. Korban jiwa : - Luka ringan 1 orang di Kecamatan Alor Timur Laut - Luka berat  (Desa Maritaing, Kecamatan Alor Timur 1 orang dan Desa Subo, Kecamatan Alor Selatan 1 orang ) Sebanyak 884 rumah mengalami kerusakan yang tersebar di Kecamatan Alor Timur 735 unit, Kecamatan Alor Timur Utara 10 unit, Kecamatan Lembur 4, Kecamatan Alor Timur Laut 53 unit dan Kecamatan Alor Selatan 82 unit. Kerusakan terparah terjadi di Desa Maritaing, Kolana Selatan, Padang Panjang di Kecamatan Alor Timur dimana sebagian besar rumah rusak. Selain itu ada 51 gedung sekolah, puskesmas, rumah ibadah dan perkantoran rusak. Berdasarkan data sementara kerusakan akibat gempa mencapai Rp 49,75 milyar yang meliputi: a) Sarana jalan, jembatan , Irigasi  Rp 40 M. b) Sarana perumahan Rp 4 milyar. c) Sarana pendidikan/sekolah, Rp 1,5 milyar. d) Fasilitas ibadah/gereja Rp 750 juta  e) Bangunan pemerintah/perkantoran Rp 3,5 milyar. Data ini adalah data sementara dari kerusakan bangunan yang ada. Pendataan masih dilakukan. Jarak antar desa berjauhan dan aksesibilitas juga tidak mudah. Beberapa ruas jalan tertutup longsor. Alat berat dan personil TNI dikerahkan membuka jalan. Upaya penanganan darurat terus dilakukan. Tim Reaksi Cepat BNPB mendampingi BPBD Alor dan berkoordinasi dengan BPBD, TNI, Polri dan unsur lainnya. Kepala BNPB telah menyerahkan dana siap pakai Rp 250 juta untuk operasional darurat kepada BPBD Alor. BPBD Kabupaten Alor dan Polres Alor melakukan pendistribusian  kebutuhan logistik ke daerah yang terdampak. Kebutuhan mendesak saat ini adalah permakanan, air bersih, pelayanan kesehatan bagi pengungsi, bahan bangunan, MCK, susu, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya. Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Penulis


BAGIKAN