Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

BPBD Kabupaten Magelang Terus Pantau dan Siapkan Langkah Antisipatif Terkait Kebakaran Vegetasi di Lereng Gunung Merapi

Dilihat 74 kali
BPBD Kabupaten Magelang Terus Pantau dan Siapkan Langkah Antisipatif Terkait Kebakaran Vegetasi di Lereng Gunung Merapi

Foto : Lontaran lava pijar di batas vegetasi yang kemudian memicu titik api di lereng barat daya Gunung Merapi, Senin (26/7). (BPPTKG)


JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang terus memantau aktivitas Gunung Merapi, setelah terjadi kebakaran vegetasi di sisi barat daya yang disebabkan oleh guguran lava pijar, sebagaimana menurut laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pada Minggu (25/7) dan Senin (26/7).

"Kami terus pantau," jelas Kepala Pelaksana (Kalaks) BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono melalui sambungan telepon, Selasa (27/7).

Menurut Edi, saat ini kebakaran vegetasi tersebut sudah padam. Namun pihaknya tetap terus melakukan monitoring dan meminta anggotanya untuk melaksanakan persiapan serta antisipasi apabila fenomena serupa kembali terjadi.

Sebab, Gunung Merapi yang saat ini berada dalam status 'Siaga' atau Level III, masih berpotensi erupsi dan memuntahkan lava pijar.

"Kami sudah menerjunkan tim satgas khusus untuk memantau dan menyiapkan antisipasi. Jadi laporan dari tim lapangan itu akan kami gunakan untuk mengambil langkah kebijakan selanjutnya," jelas Edi.

Di sisi lain, BPBD Kabupaten Magelang juga terus berkoordinasi dengan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) dan beberapa pihak terkait, sehingga langkah-langkah mitigasi dan upaya lain untuk meminimalisir potensi bencana dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu.

Sementara itu, Tim TNGM masih terus memantau dari wilayah Kali Putih dan melakukan patroli pencegahan kebakaran hutan melalui pos pantau menara kebakaran.

"Kami juga terus berkoordinasi dengan TNGM sehingga upaya mitigasi dan persiapan lainnya dapat kita laksanakan dengan baik dan tidak terlambat," kata Edi.

Sebelumnya, BPPTKG Yogyakarta melaporkan bahwa lontaran lava pijar terjadi dan meluncur hingga batas vegetasi.

Dari fenomena tersebut, BPPTKG memantau adanya titik api di lereng barat daya Gunung Merapi.

Adapun lokasi kebakaran diperkirakan di Grid H7 yang berjarak kurang lebih 2,5 kilometer dari puncak Gunung Merapi dan luasan terdampak sekitar 30 meter persegi.

Perkiraan sementara, jenis vegetasi yang terdampak adalah Pohon Anggring, tumbuhan semak, glagah dan alang-alang.

Adapun kebakaran vegetasi tersebut juga dipicu oleh musim kemarau dan tidak adanya hujan, yang kemudian membuat vegetasi di lereng Gunung Merapi menjadi kering sehingga sangat mudah terbakar ketika tersulut api.

Dalam tujuh hari terkahir, BPPTKG mencatat aktivitas guguran lava pijar terjadi cukup intensif dengan arah dominan ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter. 

Terkait dengan kejadian ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat agar tetap tenang dengan tetap memperhatikan informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.

Di samping itu, masyarakat dan seluruh komponen terkait agar selalu waspada dan mengikuti informasi perkembangan aktivitas Gunung Merapi dari sumber yang terpercaya.




Abdul Muhari, Ph.D.

Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan 

Penulis


BAGIKAN