Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

BNPB Susun Strategi Dukungan Pemasaran Melalui E-Commerce Bagi Kelompok Usaha Terdampak Bencana

Dilihat 99 kali
BNPB Susun Strategi Dukungan Pemasaran Melalui E-Commerce Bagi Kelompok Usaha Terdampak Bencana

Foto : BNPB melaksanakan diskusi yang digelar secara luring di Hotel Santika Kelapa Gading di Jakarta dan juga daring pada Kamis (25/11). Diskusi tesebut melibatkan peserta dari akademisi di antaranya perwakilan IPB University, Universitas Mataram, Universitas Tadulako, Universitas Hasanuddin, Universitas Ageng Tirtayasa, dan Universitas Lampung. Sementara dari sisi lembaga usaha, BNPB mendatangkan perwakilan dari E-Commerce Shopee. (Direktorat Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi dan Sumber Daya Alam BNPB)


JAKARTA – Dampak bencana tidak akan lepas dari kondisi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Kendala yang dialami oleh kelompok usaha untuk kembali bangkit setelah terdampak bencana salah satunya adalah kondisi pasar yang belum terlalu luas dan strategi pemasaran yang masih minim. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat yang terdampak. Salah satu upayanya adalah dengan menggelar kegiatan Pendampingan Pembinaan Ekonomi (PPE). 

Merespons hal tersebut,  BNPB melaksanakan diskusi yang digelar secara luring di Hotel Santika Kelapa Gading di Jakarta dan juga daring pada Kamis (25/11). Diskusi tesebut melibatkan peserta dari akademisi di antaranya perwakilan IPB University, Universitas Mataram, Universitas Tadulako, Universitas Hasanuddin, Universitas Ageng Tirtayasa, dan Universitas Lampung. Sementara dari sisi lembaga usaha, BNPB mendatangkan perwakilan dari E-Commerce Shopee. 

Diskusi tersebut menghasilkan strategi pemasaran produk untuk kelompok usaha masyarakat yang terdampak bencana melalui e-commerce. Strategi pemasaran disusun berdasarkan pemetaan komoditas unggulan masyarakat, kelompok usaha yang akan dipasarkan, hingga kendala-kendala yang dialami oleh kelompok usaha.

Adapun berbagai strategi yang telah dilakukan oleh tim Universitas antara lain dengan pembuatan leaflet dan brosur yang menunjukkan keunikan produk unggulan tiap daerah. Selain itu, strategi pemasaran dapat dilakuakn melalaui iklan sosial media (digital advertising), mengembangkan media sosial kelompok usaha, pembukaan online store, dan kelembagaan dari kelompok usaha masyarakat (legalitas institusi).

Abraham Sarumpaet, Area Operations Manager Shopee menyatakan bahwa mereka siap membantu untuk mengembangkan kelompok UMKM melalui kelas pelatihan dan promosi dari UMKM secara gratis. Kelas tersebut memiliki kurikulum dari proses pembukaan toko hingga pembuatan iklan serta sistem marketing dari UMKM.

 “Kelas pelatihan yang diberikan oleh Shopee tersedia untuk pelaku UMKM yang masih baru maupun yang sudah lama. Kami siap mendukung seluruh kelompok usaha masyarakat, khususnya yang terdampak bencana,” kata Abraham.

Dosen Institut Pertanian Bogor, Dr. Perdinan M.NRE menyimpulkan bahwa strategi pemasaran harus mempertimbangkan beerapa aspek yaitu gaya hidup digitalisasi, diversifikasi produk, produk unggulan daerah, legalisasi institusi, dan dukungan dari berbagai pihak. Strategi pemasaran ini menjadi harapan baru bagi wilayah rawan bencana disertai dengan pendampingan yang menyeluruh dan berkelanjutan.

Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial, Ekonomi dan Sumber Daya Alam  BNPB, Dra. Andi Eviana, M.Si menutup diskusi dengan menyatakan bahwa kelompok yang telah dibimbing tidak dapat ditinggalkan begitu saja, semua pihak harus memberikan dukungan dan pembimbingan yang berkelanjutan untuk mengembangkan kelompok usaha yang terdampak bencana.



Abdul Muhari, Ph.D.

Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN