BNPB Sosialisasikan Konsep Pembaharuan IKD dan Sistem Penilaian BPBD
10 Nov 2022 05:06 WIB
Foto : Sosialisasi Konsep Pembaharuan Indeks Ketahanan Daerah (IKDn) dan Sistem Penilaian BPBD (SiP BPBD) secara hybrid. (Istimewa)
BOGOR - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana melaksanakan Sosialisasi Konsep Pembaharuan Indeks Ketahanan Daerah (IKDn) dan Sistem Penilaian BPBD (SiP BPBD) secara hybrid. Sosialisasi ini dilaksanakan secara berturut-turut selama lima hari, mulai tanggal 3 hingga 9 November 2022 bagi BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini merupakan pengenalan kepada BPBD bahwa sejak tahun 2020, BNPB telah berupaya untuk mengembangkan sistem evaluasi penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah, termasuk aspek kelembagaan BPBD.
Sistem ini diharapkan dapat menjadi perangkat kerja untuk membantu merumuskan strategi pembangunan di daerah dalam menghadapi ancaman bencana.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Dr. Raditya Jati, S.Si., M.Si. mengatakan bahwa sistem penilaian ini masih uji coba sehingga diharapkan BPBD dapat memberikan masukan dan mereviu kembali pelaksanaan sistem ini jika telah diimplementasikan di daerah.
“BPBD diharapkan dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, karena ini adalah investasi menuju bangsa yang resiliensi menuju Indonesia Emas,” ujar Raditya.
Pada kesempatan yang sama, Plt. Direktur Sistem Penanggulangan Bencana BNPB Dr. Ir. Udrekh, S.E, M.Sc. menyampaikan kedua sistem ini merupakan dukungan terhadap pelaksanaan penanggulangan bencana di daerah yang sudah diinisiasi sejak tahun 2020 dan pada prosesnya diharapkan dapat semakin mempermudah implementasinya.
“Harapannya sistem ini nantinya dapat dimanfaatkan dalam menyusun perencanaan yang lebih optimal serta melalui penyederhanaan indikator dan integrasi dengan indeks kementerian/lembaga lain diharapkan dapat mempermudah dan meningkatkan keakuratan penilaian,” jelas Udrekh.
Sosialisasi ini menghadirkan tiga narasumber utama yaitu Perencana Ahli Madya Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana BNPB Mohd Robi Amri, S.T, M.Si, Perumus Pembaharuan IKD dari Tim Cerdas Antisipasi Risiko bencana (CARI!), dan Perumus Sistem Pengembangan BPBD dari Yayasan PRB.
Kegiatan dibagi menjadi lima hari berdasarkan wilayah geografisnya. Hari pertama sosialisasi diberikan kepada BPBD di wilayah Sumatera, kemudian hari kedua kepada BPBD di wilayah Jawa dan Bali.
Selanjutnya hari ketiga kepada BPBD di wilayah Kalimantan dan Nusa Tenggara, lalu hari keempat kepada BPBD di wilayah Sulawesi serta hari kelima kepada BPBD di wilayah Maluku dan Papua.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB