BNPB Pantau Pengungsian di Masa Status Siaga Merapi
04 Feb 2021 23:40 WIB
Foto : Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan koordinasi dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) (Kedeputian Bidang Pencegahan BNPB)
YOGYAKARTA – Gunung Merapi yang berada di perbatasan wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakata masih mengalami aktivitas vulkanik. Hingga kini, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menetapkan status aktivitas pada tingkat III atau ‘Siaga.’
Menyikapi perkembangan situasi terakhir, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan koordinasi dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Badan Geologi dan memantau penanganan darurat di beberapa wilayah yang berpotensi terdampak letusan. Selama ini kelompok rentan di wilayah 4 kabupaten masih berada di pos pengungsian, seperti di Kabupaten Magelang, Boyolali, Klaten dan Sleman.
Pada Selasa lalu (2/2), Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan yang didampingi Kepala BPPTKG Hanik Humaida melakukan pemantauan dan mendapatkan informasi terkini dari petugas pos pemantauan Gunung Merapi.
Saat berada di Pos Pemantauan Babadan di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Hanik mengatakan bahwa status Gunung Merapi masih ‘Siaga.’ Namun, ia menambahkan, aktivitas sekarang ini cenderung menurun. Hanik merekomendasikan para warga yang mengungsi dapat kembali ke rumah mereka masing-masing.
Selain berkunjung ke pos pemantauan, Lilik juga bertemu dengan warga di beberapa titik pengungsian sekitar Merapi, di antaranya Tlogolele di Kabupaten Boyolali, Balerante di Klaten dan Pakem di Sleman.
Atas rekomendasi yang di dapat dari BPPTKG, Lilik menegaskan bahwa dengan kondisi Merapi yang aktivitasnya cenderung menurun, masyarakat yang berada di pos pengungsian diperbolehkan pulang.
"Namun masyarakat tetap harus siaga terhadap kemungkinan peningkatan aktivitas Gunung Merapi yang bisa saja terjadi setiap saat," ujar Lilik di pos pengungsian pada Selasa (2/2).
Ia menambahkan bahwa kepulangan para warga ke rumah masing-masing juga untuk mengurangi aktivitas berkumpul masyarakat di tempat pengungsian. Hal tersebut disebabkan keterbatasan tempat evakuasi sementara yang tersedia. Merujuk pada rekomendasi BPPTKG, Lilik berharap pemerintah daerah dapat memfasilitasi pemulangan para warga.
Berdasarkan data sementara per Rabu, 3 Februari 2021, pukul 22.00 WIB, jumlah warga mengungsi sebanyak 537 jiwa. Jumlah tersebut berasal dari Kabupaten Sleman 190 jiwa dan Klaten 347. Tidak ada warga yang mengungsi dari Kabupaten Boyolali dan Magelang.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB