BNPB Memberikan Bantuan Mobil Tangki Avtur untuk Mobilisasi Helikopter Penanganan Karhutla
20 Nov 2020 01:22 WIB
Foto : BNPB Memberikan Bantuan Mobil Tangki Avtur untuk Mobilisasi Helikopter Penanganan Karhutla (Komunikasi Kebencanaan BNPB - Lia Agustina)
BOGOR - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Pengelolaan Logistik dan Peralatan memberikan dukungan sebanyak lima armada mobil tangki bahan bakar Avtur guna memudahkan distribusi bahan bakar bagi helikopter khusus water bombing, yang dioperasikan untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Tanah Air.
Adapun kelima armada dengan kapasitas 5.000 liter Avtur tersebut kemudian diberikan kepada lima provinsi yakni Riau, Sumatera selatan, Jambi, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
Selain itu, guna mendorong peningkatan kapasitas dan pengetahuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam penggunaan mobil tangki Avtur tersebut Direktorat Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB juga menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengenalan Peralatan Mobil Tangki Avtur yang dilaksanakan di Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (17/11) hingga Kamis (19/11).
Dalam Bimtek yang dihadiri oleh peserta perwakilan dari lima provinsi tersebut diperkenalkan tata cara pengoperasian mobil tangki baik saat loading maupun unloading bahan bakar Avtur yang aman.
Metode penyampaian materi ini disampaikan melalui kelas indoor dan prakter outdoor dengan mengundang pemateri dari Pertamina serta PT. Geluran Adikarya sebagai pihak penyedia mobil tangki avtur.
Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB, Rustian dalam sambutannya mengatakan bahwa bentuk dukungan dari BNPB tersebut menjadi penting. Dalam hal ini, Rustian juga sekaligus memberikan pemahaman bahwa peran logistik dan peralatan menjadi salah satu komponen yang utama dalam penanganan bencana termasuk Karhutla.
Lebih lanjut, Rustian juga berpesan kepada lima daerah penerima barang, untuk menjaga dan memelihara setiap barang dan peralatan yang diberikan agar selalu prima dan siap digunakan kapan saja ketika dibutuhkan.
Selanjutnya, setelah lima daerah tersebut sebagai pilot project, ke depannya juga akan diberikan bantuan yang sama kepada daerah-daerah rawan bencana Karhutla lainnya.
"Lima provinsi ini merupakan pilot project yakni Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah dan Kalimatan Barat, dan semoga daerah lainnya akan menyusul secepatnya," ungkap Rustian.
Sementara itu, Kepala BNPB, Doni Monardo sebelumnya telah menjabarkan terdapat tiga langkah preventif yang akan didorong untuk mencegah karhutla terjadi di tengah pandemi. Langkah itu merujuk pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan.
Tiga langkah tersebut yang pertama mengembalikan kodrat gambut yang basah, berair, dan berawa. Kedua, mengubah perilaku agar masyarakat mengintervensi pihak yang berupaya membakar lahan untuk membuka lahan. Ketiga, membentuk satgas di setiap daerah untuk memantik kepedulian dalam penanganan bencana.
Dengan langkah-langkah preventif tersebut serta didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai diharapkan upaya penanganan bencana Karhutla dapat berjalan dengan maksimal sehingga kerugian materiil maupun korban jiwa dapat ditekan.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Facebook : @InfoBencanaBNPB
Twitter : @BNPB_Indonesia
Instagram : @bnpb_indonesia
Youtube : BNPB Indonesia