BNPB Libatkan Pentaheliks Dalam Uji Coba Portal Sistem Literasi Kebencanaan
01 Okt 2020 00:39 WIB
Foto : BNPB menyelenggarakan Workshop Rancang Bangun Sistem Literasi Sejarah Kebencanaan di Bali pada Rabu (30/9). (Diretorat Sistem Penanggulangan Bencana BNPB)
BALI – Indonesia merupakan negara dengan potensi bencana alam yang besar, untuk itu pentingnya membangun pendekatan yang fokus pada literasi kebencanaan mutlak diperlukan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai leading sector dalam penanggulangan bencana menyelenggarakan Workshop Rancang Bangun Sistem Literasi Sejarah Kebencanaan di Hotel Neo+ Legian, Kuta Bali pada Rabu (30/9).
Kegiatan yang diikuti secara fisik dan daring oleh perwakilan dari berbagai kementerian, lembaga, universitas, dan praktisi kebencanaan ini bertujuan untuk menguji coba portal sistem literasi kebencanaan yang sudah disusun dan juga menyusun road map pengembangan literasi kebencanaan untuk tahun 2021-2024.
Partisipasi multi pihak (pentaheliks) dalam penanggulangan bencana penting dilakukan. Dalam hal ini BNPB menggandeng berbagai pihak yang secara berkesinambungan melakukan upayanya dalam peningkatan literasi terkait kebencanaan, antara lain Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian ESDM (Museum Geopark Batur), Perpustakaan Nasional, ANRI, BPBD Provinsi Bali, BPBD Provinsi Maluku dan perwakilan BPBD Kab/Kota se Provinsi Bali, FIB Universitas Indonesia, UPN Veteran Yogyakarta, TDMRC Universitas Syiah Kuala, CARI, dan U-INSPIRE.
B. Wisnu Widaja selaku Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, dalam sambutannya menyampaikan bahwa arsip dan sejarah kebencanaan harus dikelola dengan baik sebagai bentuk knowledge management.
“Bali memiliki sejarah dan pengalaman luar biasa dalam menghadapi Erupsi Gunung Agung di masa lampau. Arsip atau bukti-bukti sejarah kebencanaan tersebut harus dikumpulkan dan terdokumentasi dengan baik untuk meningkatkan pengetahuan kebencanaan masyarakat,” ungkap Wisnu.
Wisnu juga menyampaikan harapannya bahwa dalam penyusunan sistem literasi sejarah kebencanaan ini dapat melibatkan berbagai perguruan tinggi di Indonesia sehingga hasil dari kegiatan ini dapat di informasikan ke mahasiswa sehingga sejarah kebencanaan Indonesia dapat diwariskan secara terus-menerus.
Sementara itu, I Made Rentin selaku Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, dalam sambutannya mengatakan dengan adanya pandemi COVID-19 ini pariwisata turun signifikan, lebih parah dari pada kejadian erupsi Gunung Agung pada tahun 2017 lalu.
“Provinsi Bali memang selama ini dikenal di dunia dari alam, manusia, dan budayanya. Literasi sejarah ini menjadi salah satu unggulan dari aspek budaya yang sejak dulu menjadi edukasi dengan menggunakan bahasa bali seperti yang ditulis dalam lontar,” ungkap Rentin dalam sambutannya.
Hal senada dijelaskan oleh Udrekh selaku Direktur Sistem Penanggulangan Bencana BNPB. Dalam paparannya ia menyebut, penanggulangan bencana sebagai kebijakan, proses dan implementasi menciptakan pengetahuan yang dicatat dan direkam sebagai sumber arsip kebencanaan.
“Data-data yang dimiliki oleh berbagai instansi pemerintah dan NGO baik dipusat dan daerah menjadi potensi yang harus dikelola dengan baik dalam sebuah sistem portal,” pungkasnya.
Portal ini harapannya menjadi rumah bagi seluruh data literasi sejarah kebencanaan Indonesia yang berasal dari Kementerian/ Lembaga, Universitas, Daerah, dan juga dari praktisi kebencanaan. Portal ini coba dikembangkan menjadi sebuah sistem dan tampilan yang sederhana agar dapat secara mudah diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Rangkaian workshop Literasi Sejarah Kebencanaan juga melakukan tinjauan langsung ke Museum Geopark Batur di Kabupaten Bangli dan juga melihat tradisi dan dokumen sejarah lontar Letusan Gunung Agung di Kabupaten Karangasem. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pemahaman pengelolaan arsip kebencanaan yang pernah terjadi di masa lampau.
Pembelajaran dari kunjungan lapangan ini akan digunakan sebagai input masukan dalam pengembangan Sistem Literasi Kebencanaan agar lebih baik dan mudah dipahami.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Facebook : @InfoBencanaBNPB
Twitter : @BNPB_Indonesia
Instagram : @bnpb_indonesia
Youtube : BNPB Indonesia