BNPB Lakukan Pendampingan Jitupasna dan R3P di Tanah Papua
19 Jun 2021 01:18 WIB
Foto : Direktur Perencanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Johny Sumbung S.K.M, M.Kes pada penutupan kegiatan Pendampingan Petugas Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) dan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P) di Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (18/6). (Kedeputian Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB)
JAKARTA - BNPB melalui Kedeputian Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi melakukan kegiatan Pendampingan Petugas Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) dan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P) di Jayapura, Provinsi Papua pada 15 sampai 18 Juni 2021.
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jarwansyah menyampaikan bahwa penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana harus bisa terlaksana dengan baik dengan rencana pembangunan di tingkat pusat maupun daerah.
"Kehadiran pemerintah di tengah korban bencana merupakan hal yang sangat berarti bagi pemulihan masyarakat terdampak, oleh karena itu penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi harus bisa terlaksana selaras dengan rencana pembangunan baik di tingkat pusat maupun daerah," jelas Jarwansyah dalam sambutan melalui ruang komunikasi digital, Selasa (15/6).
Kegiatan yang diselenggarakan selama empat hari ini dihadiri sebanyak 40 orang yang terdiri dari perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Papua, Provinsi Sulawesi Tenggara, Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Jayapura serta Dinas Pertanahan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Jayapura.
Pada akhir kegiatan, Direktur Perencanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Johny Sumbung S.K.M, M.Kes. berharap bahwa kegiatan pendampingan ini dapat menciptakan sumber daya manusia yang handal dalam menyusun pengkajian kebutuhan serta rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.
"Kegiatan ini akan tetap menjadi prioritas nasional yang diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia yang handal dalam menyusun pengkajian kebutuhan serta rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana," ujar Johny.
"Mengingat banyaknya bencana yang saat ini melanda Indonesia, diharapkan pemulihan pascabencana dapat dilaksanakan sesuai dengan prinsip build back better, safer and sustainable," lanjutnya.
Pada pelaksanaannya, kegiatan diisi dengan pemberian materi, sesi tanya jawab seperti diskusi dan tugas kelompok. Para peserta juga melakukan diskusi interaktif sebagai bentuk knowledge transfer dan ruang bertukar pengalaman serta informasi penting antar daerah.
Materi yang diberikan dalam kegiatan ini antara lain penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi, pengkajian kebutuhan pascabencana pada sektor perumahan, infrastruktur, sosial, ekonomi serta lintas sektor, mekanisme penganggaran rehabilitasi dan rekonstruksi, aplikasi E-Proposal dan pencegahan dan kerugian pascabencana Covid-19 yang disampaikan oleh narasumber dari BNPB dan BPBD Provinsi Papua.
Selain itu juga terdapat materi terkait rehabilitasi dan rekonstruksi sumber daya alam melalui mitigasi ekosistem atau vegetatif untuk pengurangan risiko bencana di Indonesia yang disampaikan oleh staf ahli pendamping BNPB Dr. Rohny Maail dari Universitas Pattimura yang merupakan bagian dari pentaheliks penanggulangan bencana.
Tim Komunikasi Kebencanaan BNPB