Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

BNPB Inisiasi Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana Se-Sulawesi Tenggara

Dilihat 78 kali
BNPB Inisiasi Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana Se-Sulawesi Tenggara

Foto : Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Kesiapsiagaan Kedeputian Bidang Pencegahan, mengadakan kegiatan pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Seluruh Sulawesi Tenggara di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Rabu (18/5) dan Kamis (19/5). (Direktorat Kesiapsiagaan)


KENDARI – Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Kesiapsiagaan Kedeputian Bidang Pencegahan, mengadakan kegiatan pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Seluruh Sulawesi Tenggara di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Rabu (18/5). 


Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana di tingkat kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara, serta meningkatkan kesiapsiagaan unsur pentaheliks di masyarakat dalam pengurangan risiko bencana. 


Hadir dalam kegiatan tersebut Deputi Bidang Pencegahan Prasinta Dewi, dirinya mengatakan, Forum PRB menjadi salah satu bagian penting dari penanganan bencana, khususnya dalam meningkatkan kapasitas masyarakat. 


“Forum PRB menjadi partner BNPB dan BPBD dalam pengurangan risiko bencana di daerah,” kata Prasinta saat membuka acara di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (18/5). 


Lebih lanjut ia menjelaskan, penanganan bencana adalah urusan bencana, termasuk untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana tidak bisa diserahkan kepada pemerintah saja tetapi juga seluruh unsur dalam pentaheliks. 


“Kehadiran Forum PRB memegang peranan penting sebagai wadah pegiat PRB yang mengakomodasi unsur-unsur pentaheliks agar terlibat dalam penanganan bencana ” lanjutnya. 


Pada kesempatan yang sama, Pangarso Suryotomo selaku Direktur Kesiapsiagaan menjelaskan, dalam Forum ini agar ada perwakilan dari masing-masing pihak yang terlibat dalam penanggulangan bencana dan disesuaikan dengan kebutuhan serta kearifan laokal setempat. 


“Beberapa nilai penting yang perlu diperhatikan dalam Forum PRB yaitu keterwakilan dari masing-masing aspek baik gender, usia dan keberagaman latar belakang anggotanya. Selanjutnya disesuaikan dengan kebutuhan PRB lokal dan budaya setempat, serta difokuskan pada peningkatan ketangguhan masyarakat dalam penanggulangan bencana,” Ucap Pangarso. 


Sementara itu Ketua Tim Pentaheliks BNPB selaku ketua penyelenggara, Iis Yulianti mengungkapkan, setelah kegiatan ini yang dihadiri oleh seluruh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang ada di seluruh kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara, diharapkan adanya tindak lanjut berupa pembentukan Forum PRB di daerah masing-masing. 


“Melalui penandatanganan komitmen antara seluruh pihak yang hadir, diharapkan segera terbuntuk Forum PRB wilayahnya masing-masing dan kedepannya BNPB akan melakukan pendampingan,” tutur Iis. 


Kegiatan ini diselenggarakan pada Rabu (18/5) dan Kamis (19/5) di Kota Kendari, diikuti oleh perwakilan BPBD Provinsi Sulawesi Tenggara, BPBD Kabupaten/Kota se Provinsi Sulawesi Tenggara, SKPD terkait, Forum PRB Provinsi Sulawesi Tenggara, Organisasi Sosial/LSM, Lembaga Usaha, Perguruan Tinggi, serta media yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara. 


Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 

Penulis


BAGIKAN