BNPB Gelar Lokakarya Pembaharuan IKD dan SiP BPBD se-Sulteng
18 Nov 2022 02:49 WIB
Foto : Lokakarya Pembaharuan Indeks Ketahanan Daerah (IKDn) dan Sistem Pengembangan BPBD (SiP BPBD) di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah pada hari Kamis (17/11). (Istimewa)
PALU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah dan seluruh BPBD Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah menghadiri lokakarya Pembaharuan Indeks Ketahanan Daerah (IKDn) dan Sistem Pengembangan BPBD (SiP BPBD) di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah pada hari Kamis (17/11).
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan sosialisasi yang telah dilaksanakan pada 7 November lalu oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana BNPB.
Lokakarya menjadi ruang untuk mengenalkan penjelasan singkat mengenai sistem evaluasi penyelenggaran penanggulangan bencana di daerah yang sudah disusun sejak tahun 2020 lalu.
Sistem ini diharapkan dapat menjadi perangkat kerja untuk membantu merumuskan strategi pembangunan di daerah yang lebih antisipatif dalam menghadapi ancaman bencana.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Sulawesi Tengah Ir. Debrina Riawati Tobigo M.Si menyampaikan bahwa penanganan bencana perlu dilakukan dengan perencanaan yang jelas dan IKD merupakan salah satu hal yang penting untuk dilaksanakan.
“Kompleksitas bencana di Sulawesi Tengah perlu perencanaan dan penanganan bencana secara terarah dan terpadu, selama ini belum dilakukan dengan langkah maksimal yang sistematis dan terencana sehingga tumpang tindih,” ujar Debrina.
“Untuk efektivitas penanggulangan bencana ini perlu disusun perencananaan di tingkat wilayah masing-masing agar terarah, terpadu, dan terkoordinasi dan menjadi acuan bagi semua pihak, sehingga terwujud kabupaten/kota yang tangguh menghadapi bencana," lanjut Debrina.
Plt. Direktur Sistem Penanggulangan Bencana Dr. Ir. Udrekh, SE, M.Sc menekankan kemudahan dan kecepatan proses perhitungan untuk ketersediaan data IRBI dan sistem penilaian diharapkan dapat memberikan gambaran untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat mewujudkan kabupaten/kota tangguh bencana.
“Kami berharap peserta dapat bekerja sama, memberikan masukan, dan apa yang sudah dihasilkan beberapa tahun ini bisa berhasil guna dan memberikan manfaat serta dampak yang optimal,” ungkap Udrekh.
Lokakarya ini menghadirkan tiga narasumber utama yaitu Perencana Ahli Madya Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana, Mohd Robi Amri, S.T, M.Si, Perumus Pembaharuan IKD dari Tim Cerdas Antisipasi Risiko bencana (CARI!), dan Perumus Sistem Pengembangan BPBD dari Yayasan PRB.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB