BNPB Gandeng IPB University Gelar Seminar Nasional Pembelajaran Pemulihan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
15 Des 2020 18:29 WIB
Foto : Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Ir. Rifai, M.B.A, menyampaikan paparan dalam Seminar Nasional bertajuk "Sosialisasi dan Pembelajaran Pemulihan Pasca Bencana Alam : Sosial, Ekonomi, dan Sumber Daya Alam” di Jakarta, Selasa (15/12). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Danung Arifin)
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kedeputian Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi bersama IPB University menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk "Sosialisasi dan Pembelajaran Pemulihan Pasca Bencana Alam : Sosial, Ekonomi, dan Sumber Daya Alam” di Jakarta, Selasa (15/12). Kegiatan seminar tersebut diikuti oleh 340 peserta dan menghadirkan sebanyak 15 narasumber dari perwakilan Kementerian/Lembaga dan akademisi, baik secara langsung maupun melalui media daring.
Adapun penyelenggaraan seminar tersebut mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024, yang mana BNPB diberikan amanat untuk melaksanakan beberapa kegiatan prioritas nasional, salah satunya adalah Layanan Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi Pascabencana di 18 titik lokasi.
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Ir. Rifai, M.B.A, mengatakan seminar tersebut menjadi bagian yang strategis dalam memberikan ruang gerak baru bagi para tokoh akademisi maupun komunitas, sehingga hal itu diharapkan dapat meningkatkan pemahaman kepada seluruh sektor dalam kaitan kebutuhan masyarakat pascabencana.
“Mudah-mudahan seminar nasional nasional hari ini dapat memberikan ruang yang baru dan para unversitas dapat berkiprah karena saudara-saudara kita akan lebih paham daripada kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana,” tutur Rifai.
Hadir secara virtual, Kepala BNPB Doni Monardo memberikan apresiasi atas dihelatnya kegiatan tersebut. Menurutnya, para peserta yang hadir dalam seminar tersebut menjadi harapan bagi seluruh masyarakat terdampak bencana.
Dalam kesempatan tersebut, Doni menganalogikan bahwa BNPB dan satgas kemanusiaan lainnya ibarat sebatang lilin yang memberikan pelita dalam kegelapan bagi mereka yang tengah dilanda bencana.
“Maka BNPB dan satgas kita semua hadir ke berbagai daerah dalam kondisi lampu yang padam, kita semua hadir menjadi seperti lilin yang menerangi seluruh daerah ketika listrik padam,” kata Doni.
Melalui seminar tersebut, Doni meminta bahwa masyarakat harus segera mendapatkan kembali harapan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik pascabencana. Sehingga dalam hal ini kolaborasi dari seluruh pihak menjadi penting dalam memulihkan kehidupan masyarakat.
"Dan ini lah kita semua menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Kolaborasi pentahelix agar selalu memberikan pesan-pesan positif kepada masyarakat (yang terdampak bencana) agar segera pulih kembali,” jelas Doni.
Lebih lanjut, Doni juga menggaris bawahi betapa pentingnya Bantuan Ekonomi Sosial Sesuai Kebutuhan atau ‘BESEK’ bagi masyarakat terdampak bencana.
Menurutnya, tidak semua masyarakat tersebut memiliki kebutuhan yang sama selama tanggap darurat hingga fase rehabilitasi dan rekonstruksi. Oleh sebab itu, melalui seminar tersebut, Doni juga berharap agar kemudian dapat dirumuskan beberapa kebijakan yang tepat sasaran bagi masyarakat pascabencana.
Berikutnya, Doni juga menitipkan pemikiran bahwa rehabilitasi dan rekonstruksi dalam penanggulangan bencana menjadi penting, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana fase pencegahan dapat dilakukan dalam rangka menyelamatkan jiwa manusia.
"Mari kita bekerja sama, bukan hanya pada fase rehabilitasi dan rekonstruksi tetapi yang paling penting adalah bagaimana fase pencegahan dan bagaimana kita membantu menyelamatkan jiwa-jiwa manusia,”
Selanjutnya, mengakhiri arahan sekaligus menjadi pembukaan dalam kegiatan tersebut, Doni mengatakan bahwa seluruh peserta seminar yang hadir dengan tujuan yang sama yakni membantu keselamatan jiwa manusia maka mereka semua dapat menjadi pahlawan kemanusiaan.
"Kita yang hadir dalam seminar ini dengan tujuan membantu keselamatan jiwa manusia maka kita adalah pahlawan-pahlawan kemanusiaan,” tutup Doni.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB