BNPB dan MPSS Berbagi Pengalaman Penanggulangan Bencana
03 Jun 2016 14:09 WIB
Dilihat 339 kali
Foto : BNPB dan MPSS Berbagi Pengalaman Penanggulangan Bencana ()
Korea telah melakukan reorganisasi sistem penanggulangan bencana hingga terbentuknya MPSS pada 2014. “Insiden tenggelamnya Kapal Sewol memberikan pembelajaran dan mendorong kami untuk membangun sistem tanggap darurat yang aktif, antisipatif, dan lebih efektif,” kata Keumho Oh, Kepala Divisi Penelitian Pencegahan Bencana, Institut Penelitian Penanggulangan Bencana Nasional (NDMI) pada Selasa lalu (31/5) di Hotel Plaza, Seoul. Melalui MPSS, berbagai lembaga dan unit kerja bekerja sama dalam menjamin keamanan dan keselamatan warga negara.
Saat ini penanggulangan bencana Korea mendorong setiap warga negara untuk turut aktif dalam merespon dan memonitor setiap insiden yang terjadi di wilayah. Kecanggihan teknologi telah dibangun oleh MPSS, seperti pemanfaatan smartphone yang memungkinkan warga untuk berinteraksi dalam merespon insiden atau bencana. Di sisi lain, pendidikan dan pelatihan juga menjadi kunci dalam membangun pemahaman dan kemampuan publik dalam beradaptasi dengan potensi bahaya.
Pendidikan dan pelatihan tersebut diberikan kepada seluruh warga Korea, “Pembentukan persyaratan khusus untuk pelatihan dan pendidikan yang tersambung melalui sistem yang komprehensif di tingkat nasional dan lokal,” ujar Misook Kim, Deputi Direktur Institut Pelatihan Pertahanan Sipil dan Penanggulangan Bencana Nasional (NDTI). NDTI ini merupakan lembaga yang bekerja untuk pemerintah dan memfokuskan dalam pengembangan program pelatihan yang nantinya diimplementasikan oleh setiap pemerintah daerah, yang melibatkan setiap warga negara untuk melalukan pendidikan dan pelatihan.
Terkait dengan pendidikan dan pelatihan, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana BNPB, Bagus Tjahjono, menyampaikan bahwa BNPB sedang mengembangkan blended dan distance learning sebagai upaya membangun kapasitas sumber daya di daerah. Distance learning atau pembelajaran jarak jauh dikembangkan BNPB tidak hanya karena keefektifan waktu terhadap jumlah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tetapi juga catatan pembelajaran dari daerah yang sangat berharga untuk didokumentasikan.
Delegasi BNPB yang juga kelompok kerja Knowledge Management bersama perwakilan BPBD DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Tengah berkesempatan untuk berkunjung dan berdiskusi di Kantor MPSS, Kantor Meteorologi Korea (KMA), dan Kantor Penjaga Pantai (KCG). Kunjungan kerja yang berlangsung pada 31 Mei – 3 Juni 2016 didukung oleh Bank Dunia Indonesia dan Korea. (phi)
Penulis