BNPB dan Komisi VIII DPR RI Lakukan Kunjungan Kerja Spesifik di Kabupaten Majalengka
29 Jan 2021 16:44 WIB
Foto : Kunjungan Kerja Spesifik yang dilakukan oleh Komisi VIII DPR RI bersama BNPB dan Kementerian Sosial di Pendopo Gedung Negara Bupati Majalengka, Rabu (27/1). (Direktorat Mitigasi Bencana BNPB/Arif Pandu)
MAJALENGKA – Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Kementerian Sosial melaksanakan Kunjungan Kerja Spesifik ke Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat pada Rabu (27/1). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka pengawasan kesiapsiagaan dan penanganan bencana yang ada di Kabupaten Majalengka.
Ketua Rombongan Komisi VIII DPR RI H Maman Imanulhaq menyampaikan bahwa kunjungan kerja ke Kabupaten Majalengka kali ini untuk mengetahui sejauh mana kesiapsiagaan dalam mengantisipasi potensi bencana alam di Kabupaten Majalengka.
"Selain meninjau lokasi bencana alam pergerakan tanah, kunjungan ini dilakukan untuk mengetahui kesiapsiagaan Pemerintah Kabupaten Majalengka dalam mengantisipasi dan upaya penanganan potensi bencana alam yang ada di Kabupaten Majalengka," ujar Maman saat kunjungan yang dilakukan di Pendopo Gedung Negara Bupati Majalengka, Rabu (27/1).
Bupati Majalengka DR. H. Karna Sobahi, MMPd juga menjelaskan bahwa Kabupaten Majalengka merupakan salah satu kabupaten yang rawan bencana.
"Pemerintah Kabupaten Majalengka telah beberapa kali mendeteksi pergerakan tanah dengan mendatangkan ahli geologi dari Institut Teknologi Bandung. Hal ini merupakan salah satu antisipasi dari pemerintah terkait potensi pergerakan tanah yang sering terjadi tepatnya di Kecamatan Malausma dan Lemahsugih," ungkap Karna.
Direktur Mitigasi Bencana BNPB Johny Sumbung turut menjelaskan upaya mitigasi vegetatif yang dapat dilakukan pada daerah yang berpotensi longor.
"Berdasarkan kajian risiko InaRisk, Kabupaten Majalengka memiliki tingkat risiko sedang hingga tinggi terhadap bencana longsor, tentunya diperlukan upaya mitigasi vegetatif dengan menanam tanaman-tanaman keras seperti sukun, aren, nangka, alpukat sebagai penyangga lereng yang berpotensi longsor," jelas Johny.
"Tidak kalah penting untuk melakukan perawatan alat deteksi longsor yang sudah ada, melakukan simulasi secara rutin dan memberi pelatihan kepada relawan lokal untuk menumbuhkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana longsor yang ada disekitar mereka," lanjut Johny yang didampingi Ahli Madya Penyuluh Sosial Iwan Subiyantoro.
Pada kesempatan tersebut, DPR RI menyerahkan bantuan sosial untuk penanganan bencana alam di Kabupaten Majalengka serta meninjau langsung lokasi bencana gerakan tanah di Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka.
Kunjungan kerja tersebut turut disambut oleh Wakil Bupati Majalengka Tarsono D. Mardiana, Sekda Drs. H. Eman Suherman, MM, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Majalengka, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, staf Ahli Bupati, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Majalengka dan Kasatpol PP.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB