Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

BNPB dan BRIN Lakukan Monev Perkembangan Riset Kebencanaan di Provinsi Bali

Dilihat 81 kali
BNPB dan BRIN Lakukan Monev Perkembangan Riset Kebencanaan di Provinsi Bali

Foto : BNPB bersama Kemenristek/BRIN dan Pemerintah Provinsi Bali melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) secara virtual kegiatan kolaborasi riset kebencanaan di Provinsi Bali. (BNPB)


JAKARTA -  BNPB bersama Kemenristek/BRIN dan Pemerintah Provinsi Bali melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) secara virtual kegiatan kolaborasi riset kebencanaan di Provinsi Bali. Kegiatan ini diikuti BPBD Provinsi Bali dan para peneliti serta mitra dari 23 perguruan tinggi di Indonesia yang lolos dalam seleksi riset kebencanaan 'Bali Kembali' tahun 2021.

Deputi Bidang Sistem dan Strategi, BNPB, Dr. Raditya Jati, S.Si, M.Si. membuka kegiatan tersebut secara virtual pada Rabu (6/10). "Saya berharap dari total 49 penelitian kajian kebijakan strategis ini dapat dilaksanakan dengan seoptimal mungkin meskipun ada pembatasan pergerakan di lapangan karena PPKM," ujar Raditya. 

Melalui riset ini, ia juga berharap agar seluruh peneliti dapat menghasilkan produk keilmuan yang bernilai akademis tinggi yang inovatif tetapi applicable yang terpublikasi secara luas ke masyarakat.

Setelah acara dibuka, kegiatan dilanjutkan dengan dengan pemaparan progres riset  dari masing-masing peneliti dari 23 perguruan tinggi. Sesuai hasil presentasi, diketahui sebagian besar peneliti sudah melakukan sesuai rencana awal. 

Tahapan yang paling banyak dilaksanakan oleh para peneliti adalah analisis data dan penyusunan laporan akhir dan policy brief. Dari hasil survei, sebanyak 30 persen peneliti menargetkan seluruh riset akan selesai pada akhir Oktober 2021, sedangkan sisanya sebanyak 70 persen peneliti mengatakan bahwa baru dapat menyelesaikan riset di minggu ketiga bulan November.

Beberapa kendala menyebabkan terlambatnya proses riset mulai dari adanya kebijakan perubahan struktur dan organisasi Kemenristek/BRIN yang berdampak pada terlambatnya pencairan anggaran. Di samping itu, kebijakan PPKM di Provinsi Bali menghambat proses survei masyarakat di lapangan. Namun demikian, seluruh peneliti tetap berupaya seoptimal mungkin menyelesaikan riset dengan melaksanakan survei-survei, wawancara, dan focused group discussion secara virtual dan tetap terjun ke lapangan dengan protokol kesehatan yang ketat. 

Melalui kolaborasi riset ini, target output yang akan dicapai yaitu tersusunnya buku rekomendasi kebijakan atau policy brief untuk pemulihan ekonomi provinsi bali berbasis riset. 

Hasil riset nantinya akan diseminarkan untuk umum secara virtual, khususnya ditujukan untuk seluruh organisasi perangkat daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Provinsi Bali serta untuk forum, komunitas, masyarakat, dan seluruh praktisi kebencanaan pada November 2021.




Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 

Penulis


BAGIKAN