BNPB Bekali Pengetahuan Kebencanaan 43 Manajer Area dan Fasilitator Daerah
09 Agt 2021 05:44 WIB
Foto : Pembekalan Manager Area dan Fasilitator Daerah Desa Tangguh Bencana (Destana) pada 9 Kabupaten/Kota secara daring pada 2 - 7 Agustus 2021. (Istimewa)
JAKARTA – BNPB memberikan pembekalan terkait kebencanaan kepada manajer area dan fasilitator di daerah. Pembekalan tersebut untuk mewujudkan Desa Tangguh Bencana (Destana) di 9 Kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kegiatan pembekalan dilaksanakan secara daring dan luring selama 6 hari, dari 2 – 7 Agustus 2021 di 9 kantor BPBD kabupaten. Peserta kegiatan berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Blitar, Bojonegoro, Ngawi, Tuban, Lamongan, Gresik, Kediri dan Jombang.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pangarso Suryotomo mengatakan ada sebanyak 43 peserta yang terdiri dari 9 manajer area dan 34 fasilitator daerah yang mengikuti pembekalan.
“Penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab semua pihak, begitu juga meningkatkan ketangguhan masyarakat terhadap bencana tak bisa dilakukan satu pihak,”kata Pangarso, Senin (2/8).
Konsep pentaheliks, di mana unsur pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan media memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Program desa/kelurahan tangguh bencana ini adalah bagian dari upaya membangun ketangguhan di level masyarakat desa dan komunitas.
“Destana adalah desa atau kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana,”ujar Pangarso.
Pembekalan manajer area dan fasilitator daerah bertujuan untuk menentukan strategi dan kiat dalam mendampingi fasilitator di tingkat desa atau kelurahan tangguh bencana.
“Harapannya kegiatan ini dapat menguatkan program destana, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak risiko bencana, yang setiap saat bisa terjadi di daerahnya,” jelas Pangarso.
Pada kesempatan yang sama, Widyaiswara Ahli Utama, Medi Herlianto mengatakan Fasilitator merupakan penggiat kebencanaan yang berasal dari perwakilan masyarakat dan merupakan aset BPBD atau pemerintah daerah untuk melakukan upaya pengurangan risiko bencana.
Narasumber dalam pembekalan ini adalah BNPB dan penggiat kebencanaan, seperti PSMB UPN Veteran Yogyakarta, Pujiono Centre, LPTP Surakarta, Daya Annisa/MDMC, Aksara, KAPPALA Indonesia dan Lingkar.
Materi pembekalan yang diberikan kepada manajer area dan fasilitator daerah, antara lain dasar penanggulangan bencana/pengurangan risiko bencana, penilaian ketangguhan bencana desa/kelurahan, pengkajian risiko bencana partisipatif, penyusunan peta risiko bencana, pengembangan system peringatan dini inklusif, penyusunan rencana evakuasi, pengembangan tim relawan desa/kelurahan, pengembangan forum PRB desa/kelurahan, keluarga tangguh bencana, dan kedudukan, peran serta tugas manajer area dan fasilitator daerah.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB