BNPB Bantu 5.000 Makser untuk Penguatan Protokol Kesehatan Warga Banten
25 Agt 2021 00:43 WIB
Foto : Pendistribusian bantuan masker yang dilakukan oleh BNPB berupa 5.000 masker untuk penguatan protokol kesehatan (prokes) warga Banten yang diterima pada Rabu lalu (18/8). (Liza Margaret)
BANTEN – BNPB memberikan bantuan sebanyak 5.000 masker untuk penguatan protokol kesehatan (prokes) warga Banten. Pendistribusian masker dilakukan dengan dukungan BPBD Provinsi Banten yang diterima pada Rabu lalu (18/8).
Dari jumlah yang diberikan, sebanyak 2.000 masker ditargetkan untuk anak-anak. Selain itu, BNPB membantu sabun sebanyak 3.023 buah. Kepala Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB Bambang Surya Putra, M.Kom. menyampaikan dukungan masker tersebut diharapkan dapat membantu pengendalian penyebaran Covid-19 di wilayah Banten.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Verry Junanta, S.E., M.M. menyampaikan terima kasih atas bantuan BNPB tersebut dan segera mendistribusikannya. Terkait dengan penyebaran Covid-19 di wilayahnya, Verry mengatakan bahwa masyarakat yang positif Covid-19 lebih banyak untuk melakukan isolasi mandiri di tempat tinggalnya dibandingkan dirawat di isolasi terpusat yang telah disiapkan pemerintah.
“Klaster Covid-19 di Provinsi Banten lebih banyak didominasi dari klaster keluarga,” jelas Verry.
Verry menambahkan, BPBD Provinsi Banten juga melakukan kegiatan pemantauan dan pemberian asupan nutrisi kepada warga yang melakukan isolasi mandiri. Ia menjelaskan bahwa pihaknya bersama unsur TNI dan Polri terus melakukan pembinaan ke posko Satuan Tugas Covid-19 di tingkat desa maupun kelurahan.
Pada kesempatan yang sama, BNPB mendiskusikan penguatan fungsi dan peran pusdalops di daerah. Menurut Kepala Pusdalops BNPB, keberadaan, fungsi dan peran pusdalops di daerah sangat strategis. Bambang menekankan perlunya penguatan sumber daya manusia, infrastruktur, termasuk peralatan dan perangkat regulasi.
Informasi terkait dengan kebencanaan, lanjut Bambang Surya Putra perlu dikumpulkan, diproses, dianalisis dan selanjutnya disusun dalam satu laporan serta didiseminasikan kepada pemangku kepentingan atau pejabat yang berwenang di daerah untuk upaya tindak lanjut.
Bambang menyampaikan bahwa ke depan BNPB akan melakukan penguatan kepada pusdalops di wilayah Provinsi Banten, seperti pengelolaan call center 117, khususnya di kabupaten dan kota yang direkomendasikan dan yang telah siap sumber dayanya. Kabupaten dan kota sebagai target merupakan wilayah administrasi yang rawan bahaya tsunami.
Saat ini BPBD Provinsi Banten sedang mengembangkan sistem pelaporan Sibenda atau Sistem Informasi Bencana Daerah yang dapat menjadi media penyimpanan arsip kejadian bencana. Namun demikian, sistem ini masih dalam proses penyempurnaan.
Abdul Muhari Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB