BNPB Ajak Pemerintah Kota Padang Perkuat Mitigasi dan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana
01 Apr 2021 04:04 WIB
Foto : Plt Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati (kanan) berbincang dengan Plt Wali Kota Padang Hendri Septa (kiri) di Gedung Putih Rumah Kediaman Wali Kota Padang, Kota Padang, Sumatera Barat (31/3). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Alya Faradilla)
PADANG – Dalam rangka penguatan mitigasi dan pencegahan bencana di Kota Padang, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kedeputian Bidang Sistem dan Strategi mengunjungi Gedung Putih Rumah Kediaman Wali Kota Padang pada Rabu (31/3). Rombongan disambut hangat oleh Plt Wali Kota Padang, Hendri Septa.
Plt Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Dr. Raditya Jati mengatakan, pemerintah daerah memiliki peran penting dalam hal mitigasi dan pencegahan bencana. Apabila Kota Padang dan seluruh daerah rawan bencana di Indonesia memiliki konsep terhadap resilliensi atau membangun ketahanan daerahnya, tentu risiko bencana dapat diminimalisir seminim mungkin. Baik itu risiko terhadap dampak korban jiwa, warga terdampak, kerugian sosial ekonomi, kerusakan infrastruktur, dan lain sebagainya.
"Kita akan memperkuat upaya-upaya apa yang harus dilakukan. Baik itu dalam hal komitmen, kebijakan, perencanaan, anggaran, termasuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang ada di daerah. Seperti kali ini bagi Kota Padang," jelas Raditya Jati.
"Maka itu, melalui pertemuan ini kita ingin menyuarakan semangat bagaimana mendorong setiap kepala daerah untuk memiliki komitmen yang kuat. Sehingga terbentuklah daerah yang siap menghadapi segala bentuk bencana," tuturnya.
Lebih lanjut Raditya yang juga menjabat Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatinkom) BNPB tersebut mengungkapkan apresiasinya kepada Pemko Padang terkait upaya mitigasi yang telah dilakukan. Terutama dalam hal simulasi dan edukasi bencana yang masif dilakukan di samping pembangunan infrastruktur pendukung dalam mewujudkan Padang tangguh bencana.
"Semoga dengan itu, mulai dari pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana semua warga di Kota Padang diharapkan telah siap dan mampu menyelamatkan diri sesuai arah dan petunjuk yang telah ditentukan. Kita tahu Padang ataupun Sumatera Barat memiliki banyak risiko bencana," cetusnya.
Melihat letak geografis Kota Padang, daerah ini memiliki risiko terkena megathrust, gempa dan tsunami yang cukup besar. Dibutuhkan pengetahuan dan kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintahnya terhadap bencana untuk meminimalisir dampak dari risiko tersebut. Apabila upaya yang dilakukan itu berhasil, maka Kota Padang bahkan Provinsi Sumatera Barat dapat dijadikan percontohan sebagai daerah tanggap bencana bagi daerah rawan bencana lainnya di Indonesia, jelas Raditya.
Di lain sisi, Plt Wali Kota Padang berharap upaya-upaya yang telah dan akan dilakukan Pemerintah Kota Padang terkait mitigasi bencana dapat dilakukan lebih konkrit dan lebih optimal lagi ke depan.
"Semoga dengan adanya dukungan dari BNPB akan semakin menguatkan kita dalam menghadapi segala bencana yang kerap terjadi di Kota Padang. Kita memang berada di daerah yang terbilang rawan bencana, namun apabila kita semua siap menyikapi segala sesuatunya maka insya Allah dampaknya akan bisa kita minimalisir seminim mungkin," ujar Hendri Septa didampingi Kepala BPBD Kota Padang, Barlius.
Turut hadir dalam kesempatan ini Direktur Sistem Penanggulangan Bencana, Dr. Udrekh, dan Kepala Bidang Komunikasi Kebencanaan, Dodi Yuleova.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB