Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Bimtek Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana Angkatan II Berjalan Sukses

Dilihat 77 kali
Bimtek Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana Angkatan II Berjalan Sukses

Foto : Bimbingan Teknis Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) yang diikuti oleh 44 peserta dari 10 provinsi dan 19 kabupaten/kota di Indonesia. (Dir. Pengembangan Strategi PB)


JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana (PSPB) mengadakan Bimbingan Teknis Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) yang diikuti oleh 44 peserta dari 10 provinsi dan 19 kabupaten/kota di Indonesia. Peserta yang turut serta pada Bimtek ini merupakan perwakilan dari Bappeda dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Bimtek angkatan kedua di tahun 2021 ini dilaksanakan secara daring guna mendukung protokol kesehatan serta pembatasan pergerakan masyarakat secara umum, juga untuk memperluas cakupan peserta di seluruh Indonesia pada Rabu (4/8).

Bimtek RPB ini dilakukan dalam serangkaian kegiatan. Pengenalan Bimtek RPB ini telah dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 2021 lalu, kemudian disusul dengan pelaksanaan E-Bimtek pada tanggal 6 – 18 Juli 2021. 

Tujuan dari Bimtek RPB ini adalah untuk mengedukasi dan pemahaman tahapan dalam proses penyusunan RPB di daerah. 

Adapun narasumber dalam kegiatan ini adalah Direktur PSPB, Agus Wibowo, Analis Ahli Madya Kebijakan, Pratomo Cahyo Nugroho, dan praktisi kebencanaan yang berperan sebagai fasilitator nasional penyusunan RPB, Ninil Jannah. 

Agus Wibowo dalam kesempatannya menyampaikan materi tentang konsep RPB yang menekankan pada SOP atau kaidah-kaidah yang dapat diikuti dalam melakukan upaya penanggulangan bencana mulai dari fase pra, saat, dan pasca-bencana. Dokumen RPB juga memperhatikan singgungan-singgungan dengan kepentingan dari sektor lain seperti pekerjaan umum, lingkungan, perencanaan pembangunan, dan lain sebagainya.

“Dengan adanya dokumen RPB di daerah, BPBD tidak perlu kesulitan melakukan upaya penanggulangan bencana,” ungkapnya.

Sementara itu, Cahyo menyampaikan materi tentang Mekanisme Pelaksanaan Penyusunan RPB. Dalam materi ini, pemangku kepentingan serta peran masing-masing juga di bahas. Dalam pemetaan pemangku kepentingan, yang ditekankan adalah seberapa penting pengaruh substansi serta peran dalam kesuksesan penyusunan dan implementasi RPB tersebut. 

Materi ditutup dengan materi dari Ninil yang menyampaikan materi terkait dengan Susunan Dokumen RPB. Materi ini menekankan apa-apa saja yang masuk dalam dokumen RPB, seperti apa daftar isinya (outline-nya), serta penjelasan mendetil tentang masing-masing bab dalam dokumen RPB. 

“Totalnya ada tujuh bab di dalam Dokumen RPB, diawali dengan pendahuluan, ditutup di bab ketujuh, dilengkapi dengan ringkasan eksekutif,” ucapnya.

Bimtek ini sangat informatif tidak hanya paparan dari narasumber tetapi juga sesi tanya jawab, diskusi antar peserta, dan quiz. Panitia menjanjikan doorprize untuk peserta yang dapat menjawab pertanyaan quiz dengan benar dan cepat serta paling aktif berdiskusi. Namun demikian, antusiasme peserta tidak terbatas ada tidaknya doorprize. 

Mengingat Bimtek ini masih akan terus berlanjut, salah satu peserta dari Kepulauan Riau mewakili suara peserta lain yang menyatakan sangat semangat untuk mengikuti Bimtek hingga selesai. Ada harapan pertemuan fisik dapat dilakukan meskipun panitia masih perlu melihat kondisi di Indonesia secara umum yang masih berjuang menghadapi Pandemi Covid-19. Apabila memungkinkan, pertemuan fisik akan dilakukan pada akhir Agustus.


Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB


Penulis


BAGIKAN