Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Kehumasan BPBD Jawa Timur

Dilihat 327 kali
Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Kehumasan BPBD Jawa Timur

Foto : Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Kehumasan BPBD Jawa Timur ()

JAKARTA - Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Kehumasan BPBD Jawa Timur pada 14 – 16 September 2016, di Hotel Kartika Wijaya Heritage, Kota Batu, Jawa Timur. Bimtek yang dihadiri 48 peserta ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, baik kompetensi keteramplian dan pengetahuan kehumasan, khsusnya terkait media center. Target peserta berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait. 

Dalam sambutan, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Bimbingan Teknis Kehumasan kali ini mengangkat tema “Media Center Penghubung Informasi Saat Tanggap Darurat Bencana”. 

“Kami mengangkat tema tersebut di atas karena kami memandang media center memiliki keterkaitan dengan kehumasan. Secara umum aktivitas hubungan masyarakat atau humas sangat penting dalam memberikan informasi kekinian dalam konteks bencana,” kata Sutopo. 

Pada saat krisis, masyarakat sangat membutuhkan informasi baik berupa situasi, apa yang harus dilakukan, pihak mana yang dapat dijadikan rujukan, dampak bencana dan sebagainya. Media center sebagai bagian dari Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat berperan penting dalam menjaga ’performa’ penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat. Oleh karena itu, media center sudah sepatutnya dapat dioperasikan secara optimal khususnya pada saat tanggap darurat. 

“Kita dapat belajar dari berbagai situasi tanggap darurat di wilayah lain, di mana Posko tidak memiliki media center yang dibutuhkan oleh publik. Atau terdapat media center, tetapi unit ini hanya sebagai pelengkap sebuah posko. BNPB memandang media center sebagai bagian terintegrasi dari posko dan sangat penting bermula pada masa tanggap darurat gempabumi Padang, Sumatera Barat (2009). Namun kala itu, media center belumlah dikelola secara penuh oleh BNPB. Baru pada 2010, BNPB bersinergi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar media center yang terintegrasi pada posko. Berbagai produk kehumasan diberikan media center kepada publik saat itu, seperti siaran pers, berita, blog, konferensi pers, data base, foto, dan sebagainya,” tambah Sutopo.

Sementara itu, sambutan dari Agung Sudarso Wakil Kepala Pelaksana Kota Batu mengatakan peningkatan kapasitas BPBD di Jawa Timur masih sangat diperlukan apalagi di tingkat Kota/Kabupaten. 

“Kota Batu merupakan wilayah rawan bencana erupsi gunung karena wilayah ini dikelilingi banyak gunung, selain itu ketika hujan lebat banyak wilayah yang terkena banjir dan longsor, harapan saya dengan kegiatan ini peserta dapat memperoleh pengetahuan baru dalam penyebaran informasi bencana dan memperkuat jaringan komunikasi antar Badan Penanggulangan Bencana Daerah wilayah kota Batu sekitarnya dan instansi terkait dalam penanggulangan bencana.,”ujar Agung.

Kegiatan ini dihadiri oleh 50 peserta berasal dari BPBD Provinsi Jawa Timur, Kabupaten, kota, TNI, Polri dan instansi terkait penanggulangan bencana.(adi)
Penulis


BAGIKAN