Bengkulu Kembali Alami Bencana Hidrometeorologi, Waspadai Dampaknya
09 Okt 2020 21:55 WIB
Foto : Kali ini banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Bengkulu Selatan pada Kamis lalu (8/10). Bencana ini melanda tiga desa di Kecamatan Pino Raya. (BPBD Kabupaten Bengkulu Selatan)
JAKARTA - Bencana hidrometeorologi kembali terjadi di wilayah Provinsi Bengkulu. Kali ini banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Bengkulu Selatan pada Kamis lalu (8/10). Bencana ini melanda tiga desa di Kecamatan Pino Raya.
Bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor dipicu salah satunya hujan dengan intensitas tinggi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu melaporkan kejadian berlangsung sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Tiga desa terdampak di Kecamatan Pino Raya yaitu Desa Air Kemang, Desa Kembang Seri dan Desa Telaga.
Peristiwa tersebut berdampak pada 75 KK, sedangkan 1 titik jalan terputus. Ketinggian muka air saat kejadian mencapai 50 hingga 100 cm. Kondisi terkini genangan terpantau belum surut pada Kamis malam sekitar pukul 18.00 WIB.
Menyikapi situasi yang dihadapi warganya, BPBD Kabupaten Bengkulu Selatan sigap dalam melakukan penanganan darurat. Pendataan dan monitoring di lapangan terus dilakukan oleh tim reaksi setempat (TRC) BPBD kabupaten. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memantau penanganan darurat yang dilakukan oleh BPBD setempat.
"TRC BPBD Kabupaten Bengkulu Selatan melakukan kaji cepat dan koordinasi dengan Dinas PUPR untuk perbaikan jalan," ujar Latifah Bahar Pusdalops BPBD Provinsi Bengkulu, Kamis (8/10).
Masyarakat direkomendasikan untuk mempersiapkan diri saat banjir terjadi. Beberapa bahaya yang dapat terjadi, seperti insiden terkena aliran listrik atau terseret arus air, perlu diantisipasi oleh setiap anggota keluarga. Lakukan beberapa hal untuk mengantisipasi insiden tersebut dengan mendiskusikan di dalam anggota keluarga sehingga risiko yang lebih besar dapat dihindari.
Demikian juga untuk mengantisipasi kejadian tanah longsor yang mungkin terjadi. Identifikasi lokasi tempat tinggal keluarga berada. Hujan lebat dengan durasi lama serta kondisi tanah labil dapat menjadi pemicu terjadinya bahaya tanah longsor. Bencana ini merupakan salah satu jenis kejadian hidrometeorologi yang mematikan di Indonesia.
Kenali bahaya, kurangi risikonya. Hal tersebut menjadi jargon yang harus disampaikan kepada anggota keluarga dan warga sekitar. Ingat bahwa saat ini musim hujan telah berlangsung, masyarakat terus diimbau untuk waspada dan siaga.
Di samping itu, masyakarat setempat juga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya Covid-19 serta ancaman bahaya geologi, seperti gempa bumi. Provinsi Bengkulu termasuk wilayah dengan kategori sedang hingga tinggi untuk ancaman bahaya yang belum dapat diprediksi ini.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Facebook : @InfoBencanaBNPB
Twitter : @BNPB_Indonesia
Instagram : @bnpb_indonesia
Youtube : BNPB Indonesia