Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Bantuan Pemerintah Malaysia Tiba, Singapura Masih Tertunda

Dilihat 346 kali
Bantuan Pemerintah Malaysia Tiba, Singapura Masih Tertunda

Foto : Bantuan Pemerintah Malaysia Tiba, Singapura Masih Tertunda ()

JAKARTA - Bantuan Malaysia untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia telah tiba di Lanud Palembang pada Jumat (9/10) petang. Bantuan yang datang berupa satu pesawat CL415 Bombardier, satu pesawat Hercules C-130, 41 personil, dan logistik untuk water bombing. Setelah menurunkan barang, pesawat Hercules dan 19 personil crew pesawat dan wartawan kembali ke Malaysia malam ini juga.

Bantuan Singapore ditunda besok pagi. Menurut Atase Udara Singapore di Jakarta melaporkan bahwa bantuan dikirim besok pagi karena terkendala jarak pandang. Jarak pandang di Palembang hanya berkisar 800 m. Jarak pandang ini sangat berpengaruh terhadap aktivitas bandara setempat yang mengisyaratkan 1.000 meter sebagai jarak pandang minimum.

Sementara itu Indeks Kualitas Udara (PM10) di Palembang masih menunjukkan kategori berbahaya pada Jumat (9/10) pukul 19.00 WIB. Masyarakat setempat sangat terpapar asap kebakaran. Tercatat lebih dari 83.000 warga menderita penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Satuan Tugas Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Asap terus mengupayakan pemadaman, baik darat dan udara. Personel gabungan berjumlah 3.694 berjibaku memadamkan api dan asap hingga kini. Mereka terkonsentrasi di Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir, dan Banyuasin. Hutan dan lahan seluas 221.704 hektar areal terbakar di Provinsi Sumatera Selatan. Luasnya wilayah terbakar dan lahan gambut merupakan tantangan dalam pemadaman api dan asap. Di samping itu, pemadaman juga terkendala oleh cuaca kering, awan potensial dan air yang terbatas, sedangkan perkiraan kemarau baru akan berakhir November 2015.

Satgas Penegakan Hukum pada Posko Palembang melaporkan 34 kasus dengan rincian 24 orang dan 4 korporasi dengan status tersangka, dan 14 kasus pada tingkat penyidikan. Polisi dan PPNS Kemen LHK masih terus memburu para pembakar. Diperkirakan terus bertambah apalagi banyak lahan-lahan perkebunan perorangan dan swasta yang luas terbakar.

Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas

Penulis


BAGIKAN