Banjir yang Rendam 100 Rumah Warga Pekalongan Berangsur Surut
17 Mei 2022 16:59 WIB
Foto : Banjir yang merendam pemukiman warga di Kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah, Senin (16/5). (BPBD Kota Pekalongan)
JAKARTA - Banjir yang berlangsung di wilayah Kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah, berangsur-angsur surut pada hari ini, Selasa (17/5). Banjir yang mengakibatkan kerusakan rumah warga tersebut terjadi sejak Senin pagi (16/5), sekitar pukul 05.01 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan mencatat tinggi muka air dari 10 hingga 30 sentimeter, yang berdampak pada dua kelurahan, yakni Kelurahan Pasir Kraton Kramat dan Kelurahan Tirto di Kecamatan Pekalongan Barat.
Banjir terjadi setelah hujan lebat yang menyebabkan debit air Sungai Bremi meluap, sehingga menyebabkan kurang lebih 100 warga terdampak. Selain itu, sebagian akses jalan umum pun ikut terendam. Berdasarkan perkembangan terkini, tidak ada laporan korban jiwa atau luka-luka akibat kejadian banjir tersebut.
Saat banjir berlangsung, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, relawan dan aparat desa serta kecamatan segera ke lokasi untuk melakukan kaji cepat dan pendataan. Disamping itu, BPBD Kota Pekalongan juga mengoptimalkan rumah pompa guna mengurangi debit air yang merendam permukiman warga. Monitoring dan pengecekan penyebab terjadi meluapnya Sungai Bremi juga dilakukan guna antisipasi banjir susulan.
Prakiraan cuaca di wilayah Pekalongan masih terpantau berpotensi hujan ringan pada esok hari, Rabu (18/2). Oleh karena itu, pemerintah daerah dan warga diharapkan tetap waspada dan siaga dalam mengantisipasi potensi banjir susulan.
Berdasarkan analisa InaRisk, Kota Pekalongan memiliki risiko bencana banjir tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada empat kecamatan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Kota Pekalongan masih berpeluang mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir. BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga, meski saat ini sudah masuk musim peralihan. Masyarakat juga dapat memantau informasi prakiraan cuaca melalui BMKG serta memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui aplikasi InaRisk.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB