Banjir yang melanda Kabupaten Malaka dan Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur Telah Surut
04 Jul 2022 03:53 WIB
Foto : Banjir yang melanda lima kecamatan di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Rabu lalu (29/6) telah surut pada hari ini Minggu (3/7). (BPBD)
JAKARTA – Genangan yang berdampak pada 3.000 KK di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah surut pada hari ini, Minggu (3/7). Sebelumnya, sebanyak lima kecamatan terdampak banjir setelah hujan lebat yang terjadi pada hari Rabu lalu (29/6), pukul 05.00 waktu setempat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malaka menginformasikan guyuran hujan intensitas tinggi memicu meluapnya debit air Sungai Wamena. Saat banjir berlangsung tinggi muka air terpantau sekitar 50 cm. Sebanyak 3.000 unit rumah yang tersebar di lima kecamatan yakni Kecamatan Wewiku, Malaka Barat, Malaka Tengah, Weliman dan Kobalima terendam banjir tersebut.
Tidak ada korban jiwa atau pun luka-luka saat insiden ini berlangsung. Di samping itu, BPBD setempat juga melaporkan tidak ada warga yang mengungsi. Selain rumah terendam, banjir mengakibatkan lahan pertanian tergenang air. BPBD masih melakukan pendataan luas lahan yang rusak akibat banjir.
Sebelum banjir terjadi, BPBD Provinsi NTT telah menyampaikan peringatan dini potensi bahaya banjir kepada BPBD setempat. Selanjutnya BPBD Kabupaten Malaka meneruskan informasi tersebut kepada masyarakat dan aparat setempat.
Di samping itu, pihak BPBD kabupaten juga tetap bersiaga menghadapi potensi bahaya susulan dan mengimbau warga untuk selalu waspada.
Banjir di Kabupaten Nagekeo
Sementara itu, banjir juga terjadi di Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT. Perkembangan terkini, Minggu (1/7) banjir di wilayah tersebut hampir seluruh titik terdampak sudah surut. Pantauan dari petugas BPBD Kabupaten Nagekeo menyebutkan bahwa cuaca masih terlihat mendung dan hujan ringan.
Banjir tersebut berdampak pada 200 KK yang tersebar di empat kecamatan. Wilayah terdampak yang berada di Pulau Flores tersebut antara lain Kecamatan Mauponggo, Nanga Roro, Keo Tengah dan Bowaway. Tidak ada laporan korban jiwa atau warga yang luka-luka akibat banjir rob ini.
Menghadapi potensi bahaya susulan, BPBD telah meminta warga untuk tetap waspada.
Banjir terjadi di saat hujan lebat mengguyur kawasan itu pada Selasa malam (28/6), pukul 23.00 waktu setempat.
Peringatan dini cuaca pada esok hari menyebutkan Provinsi Nusa Tenggara Timur berpeluang hujan lebat yang disertai petir atau kilat dan angin kencang. Sedangkan pada pantauan pada lingkup lebih kecil, yaitu pada lima kecamatan terdampak di Kabupaten Malaka, berpeluang berawan tebal hingga hujan ringan.
Pada wilayah Nagekeo, prakiraan cuaca menunjukkan potensi hujan ringan hingga sedang pada wilayah terdampak.
Merespons prakiraan cuaca tersebut, BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada dan siap siaga. Pemerintah daerah hingga tingkat desa diharapkan berperan aktif untuk menyampaikan informasi cuaca maupun kesiapsiagaan sehingga dampak bencana dapat dicegah dan dihindari.
Menghadapi potensi banjir, warga dapat mempersiapkan tas siaga bencana atau pun mempersiapkan rencana kesiapsiagaan keluarga, seperti rute evakuasi aman, antisipasi bahaya tersengat listrik atau pun jalur komunikasi apabila membutuhkan evakuasi. Jika terjadi hujan lebat dengan durasi lebih dari 1 jam, masyarakat di daerah sepanjang aliran sungai atau daerah dengan kelerengan curam agar berinisiatif untuk evakuasi mandiri.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB